JAKARTA INSIDER - Sultan Rifat Alfatih, 20 tahun, merupakan mahasiswa Universitas Brawijaya Malang yang menjadi korban kecelakaan akibat kabel optik yang terjuntai di jalanan.
Peristiwa naas itu terjadi pada 5 Januari lalu sekitar pukul 22.30 WIB, saat Sultan Rifat melintas Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan.
Akibat kejadian itu, Sultan Rifat kini harus bernapas menggunakan alat bantu. Ia juga mengalami kesulitan berbicara dan makan.
Baca Juga: 3 Alasan ini mendasari PBB dukung Prabowo sebagai Capres dalam Pilpres 2024
Lima bulan berlalu, tak ada tanggung jawab dari pemilik Bali Tower yang membuatnya celaka. Sultan Rifat Alfatih pun menulis surat untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD.
Dalam surat tersebut, Sultan Rifat menjelaskan penderitaan yang ia alami. Mulai tak bisa makan dan minum secara normal.
“Akibat dari kecelakaan tersebut saya sampai saat ini makan dan minum melalui selang NGT Silikon yang dimasukkan ke dalam hidung saya yang setiap bulan sekali harus saya ganti,” tulis Sultan dalam suratnya seperti ditunjukkan oleh ayahnya, Fatih di Polda Metro Jaya Rabu (2/8/2023).
Baca Juga: Gratis! NASA luncurkan NASA Plus platform streaming dan hiburan antariksa terkini
Sultan juga mencurahkan harapannya untuk bisa kembali sembuh. Dia juga meminta pertanggungjawaban pada pihak yang membuatnya celaka.
“Dengan surat ini saya buat dengan sejujur-jujurnya. Harapan saya adalah dengan adanya surat ini dapat dibaca dan menjadi perhatian bagi pak Jokowi dan pak Mahfud MD,” tulis Sultan.
Ditawari uang damai Rp 2 Miliar
Adapun Fatih, ayah Sultan Rif'at AlFatih, mengaku Bali Towerindo menawari uang senilai Rp 2 Miliar. Namun, tawaran tersebut ditolaknya. Fatih menilai Bali Towerindo tak beretika lantaran mengabaikan kondisi anaknya.
Baca Juga: 10 Link Twibbon terbaru dengan desain unik dan menarik untuk memeriahkan hari kemerdekaan 17 Agustus
“Sekarang gini, anak kita masih sakit. Kondisinya seperti ini, tiba-tiba dia dateng dengan tergopoh-gopoh terus diberikan uang untuk menyelesaikan ini Rp 2 Miliar ke saya,” aku dia Rabu (2/8/2023).