Yang lebih mengkhawatirkan, cicilan pertama belum dibayar oleh penjual.
Melihat adanya potensi penipuan, @GudbyeWhiskey menghubungi pusat layanan pelanggan Samsung untuk mencari klarifikasi.
Pusat layanan tersebut menjelaskan bahwa penjual memang menggunakan fasilitas Samsung Finance dalam pembelian smartphone tersebut.
Baca Juga: Bukannya dapat parsel lebaran, karyawan di perusahaan ini dapat THR smartphone Samsung terbaru
Jika cicilan tidak dibayarkan tepat waktu, akses ke smartphone akan diblokir.
Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, @GudbyeWhiskey memberikan semua data yang diminta oleh pusat layanan pelanggan Samsung, termasuk nama penjual, kotak penjualan, nomor IMEI, nomor rekening penjual, dan ID pinjaman yang terkait dengan akun Samsung Finance.
Namun, penyelesaian kasus ini membutuhkan waktu, dengan proses investigasi yang diestimasikan akan memakan waktu tiga hari kerja.
Selama menunggu hasil investigasi, @GudbyeWhiskey juga mencoba menghubungi penjual, namun tidak mendapatkan respons sama sekali.
Oleh karena itu, dia memutuskan untuk berbagi pengalamannya di Twitter dengan harapan mendapatkan bantuan dari masyarakat untuk menemukan informasi penjual melalui nomor rekening Bank Central Asia (BCA) yang digunakan selama transaksi.
Kasus penipuan ini menjadi pelajaran berharga bagi @GudbyeWhiskey dan para konsumen lainnya yang berencana membeli smartphone bekas.
Fasilitas Samsung Finance dapat menjadi celah bagi oknum penipu untuk membeli smartphone dengan kredit dan menjualnya kembali tanpa membayar cicilan.
Pembeli yang tidak menyadari hal ini berpotensi menjadi korban.
Keterlibatan Samsung Finance dalam kasus ini juga menimbulkan pertanyaan tentang kebijakan produsen smartphone terkait fasilitas semacam itu.
Adanya risiko penipuan seperti ini menunjukkan perlunya produsen untuk mengkaji kembali dan memastikan keamanan dan integritas dari fasilitas kredit yang mereka tawarkan kepada konsumen.