JAKARTA INSIDER - Sejak munculnya kasus dugaan blackmail yang mengguncang media sosial, publik menjadi terbagi antara dua sudut pandang yang saling bertentangan.
Wanita yang menjadi korban dalam kasus ini telah membuat tuduhan serius terhadap mantan pasangannya yang diduga menyebarkan foto tanpa izin dan mengancamnya.
Namun, baru-baru ini, pihak yang dituduh membalas dengan klarifikasi yang mengejutkan melalui akun Twitternya.
Pernyataan yang panjang lebar ini mencoba mengungkap fakta-fakta tersembunyi dan memberikan perspektif baru dalam permasalahan ini.
Dalam klarifikasinya, pria yang dituduh tersebut menyinggung perselingkuhan yang terjadi antara wanita tersebut dengan seorang kru kedai kopi dengan inisial NE.
Dia menyebutkan bahwa perselingkuhan ini menjadi pemicu terjadinya konflik dan keributan yang terjadi saat ini.
Pria ini juga mengungkapkan bahwa hubungan mereka telah berlangsung selama 2,5 tahun dan mengklaim bahwa dia tidak mungkin memaksa pasangannya untuk kembali ke dalam hubungan yang dipenuhi dengan pemaksaan.
Pihak yang dituduh juga membahas tentang tuduhan bahwa dia meminta foto-foto vulgar dan mengancam untuk menyebarkannya.
Dia menyatakan bahwa sebenarnya wanita tersebut yang membuka jalan untuk situasi tersebut dengan mengirimkan foto-foto tersebut kepadanya.
Pria ini juga mengungkapkan bahwa mereka telah berada dalam hubungan pacaran saat foto-foto itu dikirimkan, dan dia merasa bahwa pasangannya melakukan hal itu karena ada kepercayaan di antara mereka.
Dia menambahkan bahwa dalam hubungan asmara, seringkali hal-hal seperti ini terjadi, meskipun dia tidak menganggapnya sebagai alasan untuk membenarkan perilaku tersebut.