JAKARTA INSIDER - Dengan gencarnya Satgas TPPO memburu para agen ilegal sehingga kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) perlahan mulai terungkap
Selain menangkap agen TKI ilegal juga membawa pulang TKI di berbagai negara tempat TKI bekerja.
Belum lama ini Tim Satgas TPPO menangkap seorang agen di Jatim dan dua orang agen TKI ilegal di Bandara I Ngurah Rai saat check in di Bandara. Yuk kita simak kabar ini selanjutnya.
Dilansir Jakartainsider dari Tribunnew Sabtu, (17/6/2023) Tim Satuan Tugas (Satgas) yang tergabung dalam pemberantasan TPPO diantaranya Polda Jatim, Imigrasi dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) telah menangkap seorang agen TKI ilegal yang pekerjaannya mengirim para tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Kamboja.
Pengembangan dari kasus penangkapan agen ini, lalu dikembangkan pihak Polda Jatim dengan meminta keterangan dari salah satu korban yang bekerja sebagai sceamer online di negara yang dijuluki Land of the Khmer itu.
Dia bernama Ahmad Zaini (44) tahun, penduduk Jatim.
Dalam keterangannya mengatakan, dia dan beberapa kawannya bekerja di Kamboja sebagai sceamer online dengan janji mendapat gaji yang menggiurkan.
Pria yang bernama Ahmad Zaini inipun, berkali-kali mengucapkan rasa terimakasihnya kepada Kapolda Jatim Toni Harmanto atas terungkapnya kasus yang menimpa dirinya dan kawan-kawannya yang lain.
Namun, seperti yang dituturkan Ahmad Zaini, keresahan masih menerpa dirinya disebabkan karena istrinya masih tinggal dan berada di Kamboja sebagai jaminan.
Dirinya yang berhasil diselamatkan tim Satuan tugas Polda Jatim dari Kamboja dan membawanya pulang ke Indonesia, berulang kali mengucapkan rasa terimakasihnya kepada Kapolda Jatim.
Baca Juga: 8 Tanda jika Anda sedang mendapatkan serangan kiriman gaib, menurut ahli supranatural Kang Eko
Pria ini juga meminta tolong kepada presiden Jokowi untuk dapat membantunya dalam menyelamatkan istrinya yang masih berada di negara itu.
Dalam pengakuannya, dia dan kawan-kawannya yang lain di Kamboja dipekerjakan sebagai sceamer online yang bertujuan untuk merayu orang-orang Indonesia yang berduit dengan ajakan untuk melakukan investasi. Namun, katanya itu adalah pembohongan yang dilakukan perusahaan tempat dia bekerja tersebut.