hukum-kriminal

Miris, sebanyak 20 WNI di Myanmar meminta kepada Presiden Jokowi untuk bebaskan nasib mereka

Kamis, 4 Mei 2023 | 14:46 WIB
Sebanyak 20 WNI yang saat ini disekap di Miyanmar minta bantuan presiden Jokowi untuk dievakuasi/Tangkapan Layar Instagram @BEBASKANKAMI (JAKARTA INSIDER )

JAKARTA INSIDER - Miris dan menyedihkan, kembali terjadi peristiwa perdagangan orang. Saat ini, 20 warga negara Indonesia (WNI) disekap dan disiksa di kawasan Myawady Miyanmar.

Ke 20 WNI tersebut diberangkatkan, oleh perusahaan agen tenaga kerja pada Oktober lalu.

Sebanyak 20 WNI tersebut meminta presiden Indonesia untuk membantu mereka. Salah satu diantara melalui Instagram @BEBASKANKAMI memohon kepada Jokowi dan pemerintah Indonesia untuk membantu dan membebaskan mereka.

Baca Juga: Dewi Perssik operasi pemindahan lemak di wajah, malah dapat kritik dari netizen: Kayak nenek Titik Puspa

Ini isi ungkapan tersebut, kami sudah terjebak di Myanmar, mohon bantuan kepada pemerintah Indonesia kepada instansi terkait untuk memulangkan kami disini. Karena kami disini sudah terpuruk dan terancam ditambah disini berada di zona perang.

"Setiap malam kita bekerja dalam kondisi gelap gulita tapi kami tetap bekerja. Dan suara bom juga terdengar dimana mana. Dan kami harus memenuhi target, bila tidak terpenuhi kami hukuman siap menanti kita. Dari lari-lari di lapangan di bawah terik matahari, jalan jongkok, di strum bahkan dicambuk dan pemukulan yang telah kami alami.Hal-hal yang menurut kami
tidak manusiawi," ungkap mereka, dikutip Jakarta Insider dari kanal youtube kompas tv, Kamis (5/5/2023).

"Untuk itu, kami minta bantuan pak Jokowi selaku presiden kami dan pemerintah untuk membantu kami," demikian antara lain, pernyataan mereka permintaan pertolongan kepada Jokowi dan pemerintah Indonesia.

Begitulah, yang dialami ke 20 WNI yang saat ini disekap di Miyanmar.

Baca Juga: Miyan anak Indigo ungkap keberadaan anak 3 tahun yang hilang misterius, saat masuk ke kamar neneknya di Subang

Peristiwa ini diketahui setelah mereka membuat laporan peristiwa yang mereka alami melalui Instagram #BEBASKANKAMI
Melalui Instagram tersebut mereka meminta bantuan untuk segera dievakuasi.

Disebutkan, mereka dijanjikan bekerja sebagai costumer service dengan gaji Rp12 juta hingga Rp25 juta rupiah perbulan.

Nurhaida, ibu dari salah satu keluarga korban mengakui, kesulitan menghubungi anaknya, dan sudah seminggu Nuraida tidak bisa lagi menghubungi anaknya dan korban lainnya.Mungkin mereka disekap dan disiksa, tutur Nuraida.

Baca Juga: Ex Presiden Rusia umumkan akan bombardir dan serang Pemimpin Ukraina dengan drone

Bahkan kata Nuraida, seorang dari penyekap ke 20 WNI tersebut mengatakan, bahwa presiden Jokowi pun tidak bisa menjemput mereka.

Sementara Pihak Kemenlu RI, merasa kesulitan karena ke 20 WNI tersebut disekap di daerah konflik.
Pihak Kemenlu RI, juga sudah mengeluarkan Nota diplomasi untuk mengevakuasi ke 20 WNI tersebut.

Halaman:

Tags

Terkini