JAKARTA INSIDER - Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam keterangannya mengungkapkan bahwa atas insiden penembakan kantor MUI Pusat, ada dua stafnya yang telah menjadi korban, pada Selasa (2/5/2023).
Salah satu korban penembakan kantor MUI, pada Selasa siang mendapatkan luka jahitan sebanyak 10 jahitan di tangan.
Korban sudah mendapatkan penanganan, ada 10 jahitan di tangan, dan saat ini hanya tinggal pemulihannya saja.
“Update dari korban, barusan saya bersama dengan beliau, sudah memperoleh penanganan, ada 10 jahitan di tangan. Mohon doanya mudah-mudahan cepat membaik,” kata Ketua Bidang Fatwa MUI Asrorun Ni’am Sholeh, dikutip Jakarta Insider dari berbagai sumber, Rabu (3/5/2023).
Tri salah satu staf MUI yang menjadi korban penembakan kantor MUI Pusat, yang saat ini menjabat sebagai staf administrasi MUI dna menjadi salah satu korban penembakan, menceritakan secara utuh tentang kronologi penembakan.
Sambil mengingat kembali saat insiden penembakan terjadi, Tri menceritakan, saat itu posisinya berusaha menghindar dari tembakan di balik kaca, lantaran kacanya terkena peluru, kemudian pecah berserakan, sehingga ia terkena serpihan kaca.
Kemudian segera saja Tri dilarikan ke Rumah Sakit Agung Jakarta Selatan, untuk mendapatkan perawatan. Tetapi mengenai korban Bambal, Na’am belum bisa memberikan konfirmasi terkait keadaannya.
Menurut keterangan terakhir, saat ini Bambal sedang divisum, masih divisum untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut.
Berdasarkan keterangan dari dokter Elshinta, dokter jaga Rumah Sakit Agung, bahwa Tri sudah pulang dengan keadaan yang aman, stabil sudah tidak ada keluhan baik pusing maupun mual, serta hanya luka robek di tangan.
Diberitakan sebelumnya, Insiden penembakan kantor MUI terjadi pada Selasa (2/5/2023), sekitar pukul 11.15 WIB.
Terjadinya penembakan kantor MUI, terjadi pada saat para pimpinan MUI sedang melaksanakan rapat rutin.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin menuturkan terduga pelaku penembakan kantor MUI meninggal dunia di lokasi kejadian. ***