JAKARTA INSIDER - Polda Metro Jaya Jakarta Pusat saat ini tengah mendalami motif ataupun keterkaitan pelaku penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Menteng, Jakarta Pusat, dengan jaringan teroris.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto saat ditemui di kantor MUI Pusat, Menteng, Jakarta Pusat, mengatakan bahwa saat ini masih mendalami terkait jaringan teroris.
Tidak hanya itu saja, Karyoto juga mengatakan bahwa pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Densus 88, apakah orang-orang ini berada dalam jaringan teroris atau tidak, masih harus dicari kebenarannya.
Baca Juga: Status AKBP Achiruddin Hasibuan, telah resmi ditetapkan sebagai tersangka dan PTDH
Awal mula kejadian adalah kejadian penembakan itu, di mana pelaku penembakan kantor MUI, pelaku awalnya masuk melewati pintu gerbang depan kantor MUI untuk menemui ketua MUI.
Menurut penuturan Karyoto, pelaku penembakan kantor MUI, melewati pintu gerbang depan ingin bertemu dengan ketua MUI, tetapi dikarenakan tidak menjelaskan untuk kepentingan apa, maka ditahan.
“Ada orang tidak dikenal telah melewati pintu gerbang depan, ingin bertemu dengan ketua MUI, namun karena tidak dijelaskan untuk kepentingannya apa, darimana maka dia ditahan dulu,” Karyoto, dikutip Jakarta Insider dari berbagai sumber, Rabu (3/5/2023).
Namun, setelah itu mengeluarkan senjata kemudian melakukan penembakan, menyebabkan satu orang terluka.
Korban ini, tertembak di bagian punggung, setelah melepaskan tembakan, pelaku kemudian keluar, lantas oleh karyawan dikejar kemudian diamankan.
Adapun senjata yang digunakan oleh pelaku penembakan kantor MUI Pusat adalah senjata berjenis airsoft gun, Karyoto menjelaskan terdapat butiran-butiran magasin peluru dan ada tabung gas kecil.
Yang biasa dikenal dengan airsoft gun, bukan senjata api, namun begitu untuk lebih detailnya Komarudin meminta labfor sebagai penyelidik apakah jenis senjata itu.
Mengenai identitas dari pelaku penembakan kantor MUI Pusat di Menteng, Jakarta Pusat, merupakan pria berinisial M (60).
Berdasarkan data KTP, diketahui bahwa pelaku domisilinya berada di Lampung, namun pelaku dinyatakan tewas di tempat.