JAKARTA INSIDER - Isu seputar dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) kembali menyita perhatian publik di media sosial.
Tuduhan ini telah menjadi polemik yang cukup panjang, dan kini mulai memasuki babak hukum yang lebih serius.
Sebelumnya, kelompok masyarakat yang mengatasnamakan diri sebagai 'Pemuda Patriot Nusantara' telah lebih dulu mengadukan sejumlah pihak ke Polres Metro Jakarta Pusat.
Menyusul beredarnya tuduhan terkait keaslian ijazah milik Jokowi, baik saat SMA maupun semasa kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Beberapa nama yang ikut dilaporkan dalam perkara ini adalah tokoh-tokoh publik seperti Roy Suryo, dr. Tifauzia Tyassuma (dokter Tifa), Rismon Sianipar, dan Rizal Fadillah.
Mereka dituding menyebarkan dugaan tanpa dasar yang berpotensi menjadi bentuk penghasutan di muka umum.
Merespons situasi tersebut, Jokowi akhirnya mengambil langkah tegas dengan mendatangi Polda Metro Jaya didampingi tim kuasa hukumnya pada Rabu, 30 April 2025.
Dalam pernyataannya kepada awak media, Jokowi menegaskan bahwa laporan ini bertujuan agar polemik tersebut tidak berlarut-larut dan diselesaikan secara terang di jalur hukum.
"Kalau diperlukan, ya silakan (uji digital forensik). Yang jelas, sudah kita bawa ke ranah hukum," kata Jokowi di Mapolda Metro Jaya.
Baca Juga: Prakiraan cuaca Jakarta tanggal 1 Mei 2025, bakal diguyur hujan ringan, namun tetap siapkan payung!
Sebagai bentuk transparansi, Jokowi bahkan mengizinkan tim penyidik Polda untuk melakukan uji digital forensik terhadap dokumen ijazahnya guna membuktikan keasliannya secara ilmiah dan profesional.
Sementara itu, salah satu pihak yang turut dilaporkan, yakni Rismon Hasiholan Sianipar, seorang ahli digital forensik, juga tampil di hadapan publik untuk memberikan penjelasan.
Dalam program ‘Rakyat Bersuara’ yang disiarkan kanal YouTube iNews (1/5), Rismon menjabarkan metode yang biasa digunakan dalam menguji keaslian berbagai jenis data digital.