"Pertamina bukan hanya aset bangsa, melainkan urat nadi yang mendukung hajat hidup masyarakat Indonesia," tegasnya.
Ia juga memastikan bahwa meskipun kasus ini mencoreng nama baik perusahaan, Pertamina tetap berupaya memberikan layanan terbaik bagi rakyat Indonesia.
"Dalam perjalanannya, apabila terjadi beberapa tindakan yang menyakiti hati dan kepercayaan masyarakat Indonesia, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya," tambahnya.
Baca Juga: Tak hanya Meksiko dan Kanada, China juga terkena imbas kenaikan pajak impor Donald Trump
Pernyataan ini menjadi bentuk tanggung jawab direksi saat ini atas skandal yang menyeret kepemimpinan sebelumnya.
Langkah-Langkah Perbaikan yang Akan Dilakukan
Sebagai bagian dari reformasi perusahaan, Pertamina akan mengimplementasikan berbagai langkah strategis, antara lain:
✅ Membentuk Tim Crisis Center untuk meninjau seluruh aspek operasional.
✅ Meningkatkan sistem pengawasan internal guna mencegah praktik korupsi.
✅ Memperketat tata kelola bisnis agar lebih transparan dan akuntabel.
✅ Memulihkan kepercayaan publik dengan membuka akses informasi lebih luas.
Dengan langkah-langkah ini, Pertamina berharap tetap menjadi kepercayaan masyarakat dalam menyediakan energi nasional.
Kasus dugaan korupsi minyak mentah di Pertamina telah mencoreng citra perusahaan. Namun, di bawah kepemimpinan Simon Aloysius Mantiri, Pertamina berkomitmen untuk melakukan evaluasi besar-besaran dan meningkatkan tata kelola bisnisnya.
Meski skandal ini membawa dampak besar, Simon memastikan bahwa Pertamina tetap akan menjadi tulang punggung energi Indonesia.***