JAKARTA INSIDER - Drama mengguncang publik ketika tersangka GRT, yang diduga terlibat dalam kematian tragis pacarnya, Dini Sera Afrianti (DSA), terlihat menangis saat DSA hendak dibawa ke RS National Hospital pada Selasa (3/10/2023) malam.
Sayangnya, upaya penyelamatan nyawanya tidak berhasil.
Video yang tersebar secara viral pada Jumat (6/10/2023) menunjukkan momen haru GRT saat melihat DSA yang akan dilarikan ke rumah sakit.
Baca Juga: KPK tahan mantan Wali Kota Bima Muhammad Lutfi atas dugaan kasus korupsi
Kasus ini mencuat menjadi sorotan masyarakat setelah beredar video DSA yang tampak lemah di sebuah parkiran mobil, dengan dugaan pelaku pembunuhan adalah GRT, seorang pria asal Nusa Tenggara Timur.
Menurut kuasa hukum korban, Dimas Yemahura, GRT adalah warga Kota Kefamenanu, Kabupaten Kota Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan tidak lain adalah anak dari seorang anggota DPR RI dari Nusa Tenggara Timur.
"GRT ini masih menjadi pacar atau teman dekat Dini alias Andini. GRT ini adalah anak salah satu pejabat dewan DPR RI," ungkap Dimas Yemahura.
Kasus ini juga memunculkan pertanyaan tentang tanggung jawab anggota keluarga GRT dalam peristiwa ini.
Dimas Yemahura menekankan perlunya mempertimbangkan aspek kenegarawanan dan tanggung jawab dari seorang pejabat dan keluarganya terhadap nasib Dini Sera Afrianti.
Meskipun proses hukum terus berjalan, publik mengharapkan adanya respons yang tegas terhadap situasi ini, dengan mempertimbangkan semua aspek hukum dan keadilan yang berlaku.
Di sisi lain, pengacara terkenal Hotman Paris juga memberikan kontribusi positif dalam kasus ini.
Hotman Paris meminta Kapolda Jawa Timur untuk memberikan perhatian khusus terhadap kasus pembunuhan DSA, dan ia bahkan bersedia memberikan bantuan hukum kepada keluarga korban.