JAKARTA INSIDER - Islah Bahrawi, seorang aktivis yang aktif memantau isu-isu keagamaan dan radikalisme, memperingatkan adanya potensi ancaman dalam bentuk infiltrasi pendakwah beraliran Wahabi dan pengusung Khilafah di berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Ia menyoroti fakta bahwa beberapa pendakwah dengan pandangan ideologi yang kontroversial telah berbicara di lembaga-lembaga penting seperti PLN, Telkom, dan Pertamina, serta berpotensi merusak nilai-nilai Pancasila yang mendasari negara Indonesia.
Dalam sebuah unggahan di akun Twitter pribadinya pada tanggal 15 Agustus 2023, Islah Bahrawi menuliskan bahwa upaya radikal untuk menggoyahkan dasar negara dengan menghapuskan Pancasila bukanlah tindakan yang terlihat secara kasat mata.
Baca Juga: Densus 88 berhasil mengamankan terduga teroris terkait ISIS di Bekasi, diduga pegawai KAI
Sebaliknya, kelompok ini cenderung mengadopsi "kudeta perlahan" melalui pengendalian institusi-institusi vital di dalam negara.
Menurut Bahrawi, salah satu taktik yang digunakan oleh kelompok ini adalah dengan menguasai pusat kajian keagamaan di berbagai lembaga penting tersebut.
Pendakwah-pendakwah dengan ideologi sejalan, seperti Wahabi, Hizbut Tahrir, atau Ikhwanul Muslimin, diundang untuk memberikan ceramah dan penyebaran pemahaman yang sejalan dengan pandangan mereka.
Baca Juga: Kritik Perpres Jurnalisme Berkualitas, dianggap sebagai ancaman bagi konten kreator di Indonesia
Ini merupakan langkah awal dalam usaha merubah pandangan karyawan BUMN, kementerian, dan lembaga negara lainnya.
Dalam konteks ini, penangkapan terhadap tersangka teroris DE (alias Danan alias Abu Nibras), yang ternyata adalah seorang karyawan di Kereta Api Indonesia (KAI), menjadi bukti nyata bahwa infiltrasi radikalisme telah berlangsung di lingkungan BUMN.
Hal ini mengindikasikan bahwa masalah ini lebih meluas dan lebih mendalam dari yang diperkirakan.
Baca Juga: Tragedi maut, Kandidat Presiden Ecuador Fernando Villavicencio ditembak mati setelah kampanye
Islah Bahrawi mengajukan solusi konstruktif untuk menghadapi ancaman ini.
Ia mendesak Menteri BUMN, Erick Thohir, dan pihak-pihak terkait untuk bertindak tegas.
Artikel Terkait
Pergolakan Negara Islam Indonesia yang diduga memiliki kaitan dengan Ponpes Al Zaytun
Jauh lebih mudah! Kini lintasan ujian SIM motor berubah dari lintasan zig zag angka 8 menjadi sederhana
Tragedi maut, Kandidat Presiden Ecuador Fernando Villavicencio ditembak mati setelah kampanye
Kritik Perpres Jurnalisme Berkualitas, dianggap sebagai ancaman bagi konten kreator di Indonesia
Densus 88 berhasil mengamankan terduga teroris terkait ISIS di Bekasi, diduga pegawai KAI