Viral video ritual diduga aliran sesat di Gegerkalong Bandung, Ridwan Kamil: Sedang diselidiki MUI

photo author
- Rabu, 2 Agustus 2023 | 17:00 WIB
Viral video ritual diduga aliran sesat di Gegerkalong Bandung
Viral video ritual diduga aliran sesat di Gegerkalong Bandung

JAKARTA INSIDER – Warga Bandung, Jawa Barat, dihebohkan dengan sebuah video viral yang merekam adegan yang diduga ritual aliran sesat di kawasan Gegerkalong.

Dalam video yang diunggah akun Instagram @fakta_bandung, tampak dari sebuah jendela beberapa orang melakukan ritual di dalam masjid.

Namun, warganet yang menyaksikan video tersebut merasa aneh dengan kegiatan ibadah itu. Karena di dalam masjid tak terlihat terang seperti ibadah pada umumnya. Suasananya begitu mencekam lantaran  pencahayaan ruangannya menggunakan lampu berwarna merah.

Baca Juga: Panji Gumilang jadi tersangka penistaan agama setelah melalui pemeriksaan 40 saksi, 17 ahli, dan 3 alat bukti

"Astagfirullah, itu mereka ibadahnya nari-nari, OMG,” ucap seorang perempuan sambil merekam video itu.

Dikatakan bahwa ritual itu digelar di sebuah masjid yang berada di dekat Pondok Pesantren milik Aa Gym, Darut Tauhid, Gegerkalong, Bandung.

Sejumlah warga pun terlihat mendatangi lokasi dugaan aliran sesat di Bandung tersebut. Namun belum ada penjelasan kapan ritual ibadah yang diduga aliran sesat itu berlangsung.

Baca Juga: 5 Pantangan di Danau Ranu Kumbolo di Gunung Semeru, terkait kisah misteri dan mistis

Kapolsek Sukasari Kompol Darmawan mengatakan bahwa ritual keagamaan itu dilakukan kelompok kebudayaan yang terletak di wilayah Gegerkalong, Jawa Barat.

"Itu kegiatan terkait Malam Asyura yang dilakukan kabuyutan. Nah sebenarnya, acara kegiatan kabuyutan itu tidak ada masalah, mereka dilakukan di padepokan," kata Darawan saat melansir dari Detikcom.

Acara ini kemudian timbul masalah ketika kelompok kebudayaan tersebut menggelar acaranya dengan menggunakan masjid.

Baca Juga: Menimbang peluang Anies, Ganjar, dan Prabowo memenangi Pipres 2024

Akhirnya, pihak kepolisian turun tangan dan mendatangi tempat dilaksanakannya ritual tersebut agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

"Cuma yang jadi masalah mereka melakukan kebudayaan di masjid. Nah ada kelompok lain yang kurang sependapat, makanya mereka meminta supaya kegiatan tersebut dihentikan," ungkap Darmawan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Sumber: Instagram @fakta_bandung

Tags

Rekomendasi

Terkini

X