Dahulu mandi lumpur pakai gayung, kini panti asuhan eksploitasi anak dengan ngemis di TikTok

Mengemis melalui TikTok live dilakukan oleh beberapa karyawan panti (Twitter @dwikimic)

Pada satu sisi, beberapa netizen menunjukkan simpati terhadap situasi tersebut, mengingat kondisi ekonomi yang sulit.

Namun, sebagian lainnya merasa bahwa tindakan tersebut tidak pantas dan cenderung mengarah ke eksploitasi kemiskinan.

Seorang netizen, @dwikimic, melontarkan kritik pedas, "Mau komen tapi aku ga ikut nanggung kehidupan mereka pertama lu berisik anak lagi tidur ke dua lu jago banget menjual kemiskinan udh live tiap hari tapi kontennya token abis, itu gift dikemanain emang?"

Sejauh ini, belum ada tindakan konkret dari pihak berwenang terkait kasus ini.

Mengacu pada komentar dari pengguna Twitter, @Erien_NA, yang mengklaim telah menyaksikan live yang serupa, tampaknya situasi yang ditampilkan oleh akun TikTok pantiasuhanmutiaramulia2 ini bukanlah hasil dari teknik greenscreen.

Baca Juga: Terungkap fakta BSI negoisasi dengan LockBit sebelum data dibocorkan, BSI: Why is it so big?

Potret anak asuh yang berteriak terima kasih atas sumbangan yang diberikan (TikTok @pantiasuhanmutiaramulia2)

Menurut @Erien_NA, host dalam siaran langsung tersebut memperlihatkan bukti nyata dengan berjalan ke belakang dan memutar kipas yang berada di belakang ruangan.

Jika hanya melihat secara sekilas, beberapa orang mungkin mengira bahwa ini adalah hasil dari manipulasi greenscreen.

Namun, dengan adanya interaksi langsung antara host dengan latar belakang yang ditampilkan, ini membuktikan bahwa apa yang ditampilkan dalam live TikTok tersebut adalah keadaan yang sebenarnya, bukan hasil dari teknik manipulasi visual.

Namun, fenomena ini perlu mendapatkan perhatian lebih, mengingat potensi dampak negatif yang dapat ditimbulkannya, khususnya terhadap anak-anak di panti asuhan tersebut.

Baca Juga: Sifat asli Nikita Mirzani masih banyak yang belum tahu, akhirnya dibongkar oleh anak dan mantan sendiri

Anak panti asuhan yang makan sederhana bersama dan diunggah ke media sosial (TikTok @pantiasuhanmutiaramulia2)

Akhir kata, besar harapan kasus ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.