JAKARTA INSIDER - Belakangan ini kasus love scam semakin marak terjadi di Indonesia.
Meski pelaku-pelaku penipuan tersebut banyak yang telah ditangkap dan dipenjara, tetap saja bisnis ini masih terus berjalan.
Bahkan, para pelaku bisa menjalankan aksinya dari dalam penjara dan menghasilkan omzet yang sangat besar, mencapai milyaran rupiah per minggu.
Dilansir oleh Jakarta Insider melalui akun Twitter @PartaiSocmed.
Baca Juga: Manchester United jadi rebutan pebisnis Timur Tengah dan Inggris, dijual demi kebaikan fans
Menurut Twitter @PartaiSocmed, kasus love scam ini sangat terorganisir dan melibatkan banyak pihak.
Pihak yang terlibat mulai dari narapidana pelaku, tahanan pendamping, petugas lapas, hingga oknum-oknum di atasnya.
Mereka bekerja sama dalam melakukan penipuan dan pemerasan terhadap korban-korban yang jumlahnya tak terhitung.
Baca Juga: Wendy Walters naik gunung Merbabu sendirian, nikmati waktu setelah cerai dengan Reza Arap
Modus operandi yang digunakan para pelaku juga sangat canggih dan terorganisir.
Mereka melakukan profiling terhadap calon korban, mencari tahu kelemahan-kelemahan mereka, dan mendekati dengan cara yang tepat hingga korban menjadi sangat percaya dan rentan untuk diperas.
Para pelaku juga memanfaatkan kebutuhan dan nafsu korban untuk memperoleh keuntungan finansial yang besar.
Artikel Terkait
Kembali mencalonkan diri sebagai calon presiden Amerika Serikat, Joe Biden jadi Calon Presiden tertua
Mulai 1 Juni, baca website TIME.com gratis untuk seluruh pembaca, bahkan bisa akses arsip majalah!
Kerja di AVO Indonesia perusahaan skincare Indonesia banyak untungnya, djiamin ingin jadi karyawan di sini
Wendy Walters naik gunung Merbabu sendirian, nikmati waktu setelah cerai dengan Reza Arap
Manchester United jadi rebutan pebisnis Timur Tengah dan Inggris, dijual demi kebaikan fans