JAKARTA INSIDER - Kasus pembunuhan terhadap seorang jurnalis wanita di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, menggemparkan publik dan komunitas pers tanah air.
Korban yang diketahui bernama Rina Anggraini (32) ditemukan tewas di rumah kontrakannya pada Kamis pagi (3/4), dengan luka di bagian leher dan tubuh yang diduga akibat senjata tajam.
Dikutip dari kanal YouTube official inews Polisi yang menangani kasus ini menduga kuat bahwa pembunuhan tersebut sudah direncanakan sebelumnya.
Baca Juga: Prabowo Subianto ke Timur Tengah akan bahas konflik Gaza
Kapolres Banjarbaru, AKBP Andi Mahfud, menyatakan bahwa dari hasil penyelidikan sementara, tidak ditemukan tanda-tanda perampokan atau pencurian, sehingga motif ekonomi kecil kemungkinannya.
Pelaku diduga sudah mengenal korban dan mengetahui aktivitas kesehariannya,” ujar Kapolres dalam konferensi pers, Jumat (4/4).
Korban dikenal sebagai jurnalis aktif yang kerap menyoroti isu-isu sensitif di daerah, termasuk kasus korupsi dan penyalahgunaan wewenang.
Baca Juga: Prabowo temui Megawati, bahas strategi pemulihan nasional
Hal ini menambah spekulasi bahwa pembunuhan tersebut bisa saja terkait dengan profesinya sebagai wartawan.
Rekan kerja korban menyebutkan bahwa Rina sempat merasa terancam dan mendapat pesan intimidasi beberapa pekan sebelum kejadian.
Namun, ia memilih tetap melanjutkan aktivitas liputannya. Dewan Pers dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mengecam keras kejadian ini dan meminta aparat menuntaskan kasus tersebut dengan transparan.
Baca Juga: Kronologi lengkap kasus perkosaan Dokter Residen Unpad terhadap keluarga Pasien
Saat ini, polisi telah memeriksa lima orang saksi dan tengah menelusuri rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.
Kasus ini menjadi perhatian nasional, terutama dalam hal perlindungan terhadap jurnalis yang bekerja di lapangan.