Soal kasus Pertamax oplosan dan korupsi petinggi Pertamina, Presiden Prabowo: Kita bersihkan!

photo author
- Kamis, 27 Februari 2025 | 19:31 WIB
Foto: Presiden Prabowo saat peresmian Danantara pada Senin, 24 Februari 2025. (Instagram/prabowo)
Foto: Presiden Prabowo saat peresmian Danantara pada Senin, 24 Februari 2025. (Instagram/prabowo)

JAKARTA INSIDER - Seiring dengan upaya mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, Presiden Prabowo telah memberikan tanggapan tegas terkait isu pengoplosan Pertamax oleh PT Pertamina.

Isu ini mencuat di tengah perbincangan masyarakat, terutama setelah Kejaksaan Agung menetapkan tujuh tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang yang terjadi pada periode 2018–2023. Kerugian negara akibat kasus ini diperkirakan mencapai Rp193,7 triliun.

Dalam konteks tersebut, salah satu nama yang paling mencuat adalah Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan. Riva diduga telah melakukan praktik pengoplosan dengan cara membeli bahan bakar beroktan rendah (Pertalite, RON 90) yang kemudian dicampur agar tercatat sebagai Pertamax (RON 92). Direktur Penyidikan Kejaksaan Agung, Abdul Qohar, menjelaskan:

Baca Juga: Buntut kasus petinggi Pertamina edarkan Pertamax oplosan, ternyata inilah bahaya bagi kendaraan

"Ini tadi modus termasuk yang saya katakan RON 90 ya, tetapi dibayar RON 92. Kemudian, diblending, dioplos, dicampur."

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa proses blending atau pencampuran bahan bakar dilakukan sehingga kualitas BBM yang beredar tidak sesuai dengan standar yang seharusnya.

Hal ini tidak hanya berdampak pada penurunan performa mesin kendaraan, tetapi juga merugikan negara dalam jumlah yang sangat besar.

Isu pengoplosan Pertamax ini sempat mengundang banyak reaksi di kalangan warganet. Banyak masyarakat merasa ditipu karena membeli BBM dengan harga subsidi untuk mendapatkan kualitas Pertamax, namun yang diterima ternyata setara dengan Pertalite.

Baca Juga: Waspada! Ini 3 ciri warung makan anda terkena santet kiriman, yuk disimak!

Pihak Pertamina sendiri telah memberikan klarifikasi melalui Vice President Corporate Communication, Fadjar Djoko Santoso. Fadjar menyatakan:

"Di Kejaksaan kalau boleh saya ulang, lebih mempermasalahkan tentang pembelian RON 90 dan RON 92, bukan ada oplosan. Kami memastikan bahwa yang dijual ke masyarakat adalah sesuai dengan spek yang sudah ditentukan Dirjen Migas."

Namun, klarifikasi tersebut belum cukup meredakan keresahan publik. Di tengah situasi ini, Presiden Prabowo menanggapi isu tersebut secara langsung. Setelah menghadiri peluncuran Bullion Bank di The Gade Tower, Jakarta Pusat, pada 26 Februari 2025, beliau menyatakan dengan tegas:

Baca Juga: Ini dia 8 ciri warung makan yang memakai pesugihan, waspadalah!

"Iya, lagi diurus itu semua. Kita bersihkan, kita tegakkan, kita akan membela kepentingan rakyat."

Pernyataan tersebut mencerminkan komitmen Prabowo untuk memberantas segala bentuk korupsi demi kepentingan masyarakat. Lebih lanjut, dalam pidatonya saat Harlah Nahdlatul Ulama ke-102 di Istora Senayan, Jakarta, beliau menyerukan agar semua aparat dan institusi di dalam pemerintahan saling mengoreksi diri. Prabowo menambahkan:

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Gitta Wahyu Cahyani

Sumber: Promedia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X