Ancaman bom di penerbangan Pelita Air IP 205 dari Surabaya ke Jakarta, keselamatan penumpang jadi prioritas maskapai

JAKARTA INSIDER - Perusahaan penerbangan Pelita Air memberikan klarifikasi terkait insiden yang terjadi dalam penerbangan IP 205 pada 6 Desember 2023 dari Surabaya ke Jakarta.

Ancaman bom yang diduga berasal dari seorang penumpang, Surya Hadi Wijaya, terjadi saat pesawat sedang taxi menuju landasan pacu.

Dalam pernyataan resminya, perusahaan menegaskan bahwa langkah-langkah sesuai protokol keamanan telah diambil.

Baca Juga: Presiden Jokowi buka UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023, BRI dorong ekspansi UMKM Indonesia

Tim keamanan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat, penumpang, bagasi, dan barang bawaan yang menyatakan bahwa situasi aman.

Pelita Air menegaskan bahwa keamanan penumpang dan kru merupakan prioritas utama.

Mereka selalu mematuhi protokol keselamatan yang ketat dan tidak akan mentolerir tindakan yang mengganggu keamanan penerbangan.

Baca Juga: Starbucks buka suara, ungkap fakta terkait keterlibatan di Timur Tengah

Ancaman semacam ini berpotensi membahayakan keselamatan penerbangan.

Pihak maskapai juga menekankan bahwa setiap orang yang menyampaikan informasi palsu yang mengancam keselamatan penerbangan dapat diproses sesuai undang-undang yang berlaku.

Di bawah Pasal 344 Huruf E dan Pasal 437 Undang-Undang nomor 1 tahun 2009 tentang penerbangan, tindakan semacam itu dapat dikenai hukuman penjara.

Baca Juga: Alih fungsi perbukitan diduga penyebab banjir bandang, DPRD Sumut murka; Banyak yang Harus bertanggungjawab atas kerusakan hutan di KSPN

Penerbangan IP 205 dijadwalkan untuk kembali terbang menuju Jakarta pada pukul 18.00 setelah proses pemeriksaan selesai.

Penumpang diminta untuk tetap bersabar dan memahami bahwa keselamatan selalu menjadi prioritas utama dalam setiap penerbangan.***