JAKARTA INSIDER - Di tengah kemajuan teknologi, layanan jasa hacker semakin populer.
Namun, apa jadinya ketika layanan ini disalahgunakan untuk tujuan kriminal?
Sebuah kasus mengejutkan baru-baru ini menimpa seorang korban yang mengalami ancaman dari hacker yang mengklaim telah menguasai akun WhatsApp miliknya.
Penipu tersebut menggunakan taktik mengancam dengan merilis konten pornografi korban jika korban tidak mentransfer sejumlah uang.
Tanpa rasa takut, penjahat ini bahkan berani meminta korban untuk melakukan panggilan video seks (VCS) dan tindakan tidak senonoh lainnya.
Kasus ini menjadi sorotan publik setelah sejumlah tangkapan layar (screenshot) percakapan korban dengan penjahat tersebut beredar luas di media sosial.
Baca Juga: Waspada! Kasus Monkeypox tercatat di tanah air dari pasien tanpa riwayat keluar negeri
Sang korban yang enggan disebutkan identitasnya telah melakukan transfer sesuai permintaan penjahat, namun, bukannya menyelesaikan masalah, sang penjahat justru menuntut kembali transferan yang lebih besar.
Ancaman untuk menyebarluaskan konten pornografi melalui akun WhatsApp korban juga membuat situasi semakin genting.
Sejauh ini, modus operandi para penjahat semakin rumit.
Mereka tidak hanya mengancam dengan merilis konten sensitif, tetapi juga memanfaatkan kepanikan korban untuk memeras lebih banyak uang dan memaksa mereka untuk tindakan tidak senonoh.
Di sisi lain, penjahat ini seringkali menggunakan nomor ponsel palsu untuk menyamarkan identitas asli mereka, membuat proses penangkapan menjadi sulit.
Artikel Terkait
Suami Zaskia Gotik Sirajuddin Mahmud dipanggil KPK terkait dugaaan korupsi gereja di Mimika
Penipuan mengintai! Modus salah kirim barang vendor hampir menimpa Sleman Creative Space
Misteri di tanah Setiabudi, Puslabfor selidiki benda diduga bom yang meledak dan menewaskan satu orang
Waspada! Kasus Monkeypox tercatat di tanah air dari pasien tanpa riwayat keluar negeri
Polda Metro Jaya lanjutkan pemeriksaan terhadap tiga saksi terkait kasus dugaan pemerasan mantan Mentan