JAKARTA INSIDER – Aktor, tokoh teater Indonesia, sekaligus pendiri teater koma Norbertus Riantiarno atau akrab disapa Nano Riantiarno meninggal dunia pada hari ini.
Nano Riantiarno meninggal dalam usia 73 tahun pada Jumat (20/1) pukul 06.58 WIB.
Kabar kepergian Nano Riantiarno dibagikan oleh teater koma dan dikonfirmasi oleh Jajang C.
Jajang mengatakan dirinya mendapat kabar duka itu melalui Sari Madjid, adik dari ipar dari Nano.
Baca Juga: Robit Mikrojul Huda: Semula Blogger, kini jadi pimpinan digital agency
Belum ada konfirmasi penyebab Nano meninggal dunia dari pihak keluarga. Namun, diketahui Nano sempat menjalani rawat inap di Rumah Sakit Kanker Dharmais.
Nano dikenal sebagai tokoh teater di Indonesia. Dia sudah aktif di dunia teater sejak 1965 di kota kelahirannya, Cirebon, ketika masih berusia 16 tahun.
Peran kecil di pementasan Caligula ia dapat berkat kemampuan menghafal naskah utuh, sekaligus menggantikan pemeran aslinya yang sedang sakit.
Baca Juga: Jelang Ramadan, Meta berikan panduan bagi pelaku usaha untuk terhubung dengan beragam kesempatan
Ia kemudian resmi mendirikan teater koma pada 1 Maret 1977 dan hingga kini kelompok teater tersebut masih aktif mementaskan pertunjukan.
Dalam sepanjang kariernya, Nano Riantiarno tercatat mendapat sejumlah penghargaan berkat kiprah dan konsistensinya di panggung teater Indonesia.
Pada 1993, ia dianugerahi Hadiah Seni, Piagam Kesenian dan Kebudayaan dari Departemen P&K, atas nama Pemerintah Republik Indonesia. Lima tahun berikutnya, ia menerima Penghargaan Sastra dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia.
Menteri Pariwisata dan Budaya juga pernah memberikan Piagam Penghargaan sebagai Seniman dan Budayawan Berprestasi pada 1999. Di tingkat internasional, Nano meraih Sea Write Award dari Raja Thailand di Bangkok atas karyanya Semar Gugat pada 1998.