Baca Juga: Ruhut Sitompul vs Anies Baswedan, Refly Harun: Saya senang, Itu menunjukan kualitas Istana
Nikita Mirzani saat ini sedang menjalani proses hukum dan telah ditahan di Rutan Kelas IIB sejak 25 Oktober 2022 lalu sampai sekarang.
Tadinya, masa tahanan Nikita Mirzani hanya 20 hari namun oleh hakim diperpanjang hingga menjadi 30 hari. Proses persidangan pun masih terus berlangsung.
Dan Nikita Mirzani juga masih menunggu putusan Pengadilan Negeri Serang, Banten.
Baca Juga: Ruhut Sitompul vs Anies Baswedan, Relawan Anies serang balik: Ini orang bodoh!
Belum diketahui dengan pasti berapa lama Nikita akan dijerat kurungan penjara atas pencemaran nama baik yang dilakukannya terhadap Dito Mahendra yang mempolisikannya.
Namun yang jelas, sejak Nikita Mirzani menjalani proses hukumnya ada sosok pria bule yang menemani anak-anak Nikita di rumahnya, terutama Azka dan Arkana yang sering menanyakan aminya.
Pria bule yang diketahui bernama Antonio Dedola ternyata pacar Nikita yang berasal dari Jerman.
Baca Juga: Netizen geger, Rizky Billar diduga akan cekik Lesti Kejora lagi, benarkah?
Bak seorang ayah, Antonio pun hadir sebagai sosok pria yang melindungi anak-anaknya yang masih kecil.
Antonio terlihat dengan tulus menjaga dan menyayangi ketiga anak-anak Nikita, Lolly, Azka dan Arkana.
Hal itu terlihat di akun Youtube Crazy Nikmir Real.
Antonio membawa Azka dan Arkana menjenguk Nikita Mirzani saat persidangan perdana Nikita yang digelar 14 November 2022 lalu.
Baca Juga: Kelanjutan polemik Rizky Billar dan Lesti Kejora, netizen malah was was lihat ini...
Antonio mengatakan mereka menjenguk aminya syuting film horor.
Artikel Terkait
Nikita Mirzani ajukan permohonan penangguhan penahanan, Fachmi Bahmid: Permohonan adalah hak seseorang
11 Hari ditahan, Nikita Mirzani dikabarkan jatuh sakit, Masjuno: Sudah ditindaklanjuti Kejari Serang
Ungkap kondisi Nikita Mirzani usai dilarikan ke rumah sakit, Fitri Salhuteru: sehari doang, Nikita itu ksatria
Kasus Nikita Mirzani kian panas, Dito Mahendra tolak penundaan penahanan
Kapok! Nikita Mirzani dapat hidayah menulis Arab hingga berlembar-lembar, benarkah tobat?