Belum lagi masyarakat yang selalu mengajarkan bahwa kekerasan itu adalah sesuatu yang wajar dalam rumah tangga.
Bahwa kalo kamu cerai, nggak akan ada yang mau mencintai janda ataupun duda.
Belum lagi si pelaku akan semakin agresif kalo korbannya meminta bantuan kepada orang lain."
Mindset yang tertanam membuat korban selalu menerima kembali si pelaku. Walau terkadang apa yang dilakukan oleh pelaku sudah sangat keterlaluan.
pola pikir yang sudah diubah, membuat korban merasa hanya pelaku yang mencintainya, pelaku sering kali mengisolasi kan korban dengan menjauhkannya dari teman-temannya dan juga support system dalam hidupnya, bahkan jika support system itu adalah keluarganya .
Baca Juga: Innalillahi, Telah berpulang Koh Steven Founder Mualaf Center Indonesia
Tak hanya itu, ada faktor lain juga korban susah melepaskan diri dari pelaku.
Ketika si korban punya trauma masa lalu atau trauma masa kecil dimana dia merasa nggak layak dan tidak berharga untuk dicintai.
Banyak faktor yang membuat korban bergantung pada pelaku sehingga merasa sangat membutuhkan pelaku.
Baca Juga: Selain Rizky Billar, sejumlah artis ini pernah didepak acara TV
Alasan mempertahankan pernikahan demi anak, padahal anaknya merasa keluarganya tidak pernah utuh meskipun orangtuanya utuh. Dan ini namanya trauma bonding.
Sesuatu yang membuat korban kdrt selalu kembali ke pelakunya, tidak perduli seberapa keras pun dia sudah berusaha dan seberapa banyak dia sudah disakiti.
Kita yang nggak merasakan trauma bonding akan ngerasa, tinggal putusin aja sih apa susahnya?