JAKARTA INSIDER - Industri perfilman Tanah Air kembali dihebohkan dengan kontroversi terbaru yang melibatkan film Pasutri Gaje.
Poster film yang seharusnya menjadi daya tarik utama bagi penonton justru menjadi sumber polemik setelah terungkap bahwa poster tersebut dibuat menggunakan kecerdasan buatan (AI).
Kontroversi ini pertama kali mencuat melalui unggahan di media sosial Twitter. Pengguna @maghfirare pada tanggal 20 Juni 2023 menulis, "Film ini, diadaptasi dari komik BUATAN TANGAN, menggunakan AI untuk membuat poster???? Sangat tidak menghormati. Mengambil keuntungan dari karya seniman sambil mendukung teknologi yang merugikan karier seniman. Menakjubkan sekali!".
Baca Juga: iShowSpeed akhirnya bertemu dengan idolanya Cristiano Ronaldo sang legenda sepak bola Portugal
Unggahan tersebut kemudian mendapatkan respon dari pengguna Twitter lainnya, salah satunya @MorphoMenelausX yang menulis, "Pakai LoRA dia". LoRA (Low-Rank Adaptation) adalah teknik matematika yang digunakan untuk mengurangi jumlah parameter yang perlu dilatih saat memperhalus model Stable Diffusion.
Teknik ini bekerja dengan menciptakan perbedaan dari model, bukan menyimpan seluruhnya
Menggunakan LoRA, pengguna harus menempatkan file LoRA di stablediffusion-ui\models\Lora dan menggunakan Pivotal Tuning Inversion CLI yang disediakan dengan lora.
Baca Juga: Bruno Mars konser di Korea Selatan, ditonton oleh berbagai artis papan atas Korea Selatan
Model LoRA, checkpoint, hypernetwork, inversi teks, embedding, Gradien Estetika, dan LORAs dapat ditemukan di Civitai.com.
Kontroversi ini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat, terutama di kalangan seniman dan penggemar film.
Ada yang menyayangkan penggunaan kecerdasan buatan dalam pembuatan poster film ini, karena dianggap merugikan para seniman yang seharusnya mendapatkan pengakuan atas karya mereka.
Baca Juga: Coldplay Mengguncang Singapura dengan Jadwal Konser Enam Hari Dalam Satu Bulan!
Hingga kini Falcon Pictures selaku Produser film Pasutri Gaje belum memberikan pernyataan lebih lanjut melalui media sosial resminya.
Banyak komentar warganet yang sudah meramaikan kontroversi penggunaan AI ini.