hiburan

Anak Baim Wong dan Paula ketakutan temui ibunya, pakar ingatkan ancaman dampak psikologis berat

Senin, 24 Maret 2025 | 18:41 WIB
Momen pertemuan Paula Verhoeven dan kedua anaknya beberapa waktu lalu. (tangkapan layar YouTube Kiano Kenzo Paula Lovers)

1. Kecemasan dan Ketidakpastian

Anak-anak yang terbiasa hidup dengan kehadiran kedua orang tuanya tiba-tiba harus menghadapi kenyataan bahwa mereka harus memilih atau kehilangan salah satunya. Situasi ini menciptakan rasa cemas dan ketidakpastian yang besar, karena mereka tidak tahu akan tinggal dengan siapa dan seperti apa hidup mereka ke depan.

2. Rasa Bersalah dan Duka Mendalam

Banyak anak yang merasa dirinya menjadi penyebab perceraian orang tua. Perasaan bersalah ini bisa berujung pada kesedihan mendalam yang, jika tidak ditangani, akan berdampak pada kesehatan mental mereka hingga dewasa.

3. Penurunan Prestasi Akademik

Gangguan emosional akibat konflik orang tua sering kali membuat anak sulit berkonsentrasi di sekolah. Hal ini berdampak pada prestasi akademik mereka yang bisa menurun drastis.

Baca Juga: Ini dia 6 ciri orang yang sudah terkena pelet pemikat, salah satunya rindu terus

4. Gangguan Perilaku

Anak-anak yang mengalami perceraian orang tua lebih rentan menunjukkan perilaku menyimpang seperti agresif, mudah marah, suka memberontak, atau sebaliknya, menjadi sangat tertutup dan menarik diri dari lingkungan sosialnya.

5. Trauma Jangka Panjang

Jika kondisi ini tidak segera ditangani dengan pendekatan yang tepat, anak-anak bisa membawa trauma ini hingga dewasa, memengaruhi cara mereka membangun hubungan sosial maupun rumah tangga di masa depan.

Baca Juga: Pengusaha resah! Apa yang terjadi di balik permintaan THR oleh Ormas?

Pentingnya Menjaga Keseimbangan Emosional Anak

Psikolog asal Kanada, Arthur Leonoff, dalam bukunya The Good Divorce, menjelaskan pentingnya menjaga keseimbangan emosional anak dalam setiap proses perceraian. Menurutnya, anak harus tetap merasakan kehadiran utuh kedua orang tua meski secara hukum mereka telah berpisah.

Leonoff menegaskan bahwa anak-anak tidak boleh dibiarkan terjebak dalam konflik orang tua. Mereka harus dibantu untuk tetap melihat kedua orang tua sebagai figur penting dalam hidup mereka agar perkembangan mentalnya tetap terjaga.

"Citra mental anak tentang dirinya bersama kedua orang tua harus tetap utuh. Jika tidak, anak bisa kehilangan arah dan kepercayaan dirinya," ujar Leonoff.

Baca Juga: Warga Turki lakukan aksi demonstrasi usai Walikota Istanbul sekaligus musuh utama Presiden Erdogan, Ekrem Imamoglu ditangkap dengan tuduhan korupsi

Apa yang terjadi dalam kasus Baim Wong dan Paula Verhoeven ini seharusnya menjadi pengingat bagi banyak pasangan yang tengah berkonflik. Dalam proses perceraian, sering kali anak-anak justru menjadi korban terbesar yang terlupakan.

Ketakutan dan penolakan Kiano dan Kenzo saat bertemu sang ibu seharusnya menjadi alarm bahwa ada yang tidak beres dengan kondisi psikologis mereka. Ini bukan lagi soal siapa yang salah dan siapa yang benar, melainkan soal bagaimana menjaga agar anak-anak tidak kehilangan masa kecil dan tumbuh dengan beban mental yang berkepanjangan.

Pengadilan memang akan memutuskan hak asuh berdasarkan pertimbangan terbaik bagi anak. Namun, di luar itu, kedua orang tua tetap memiliki tanggung jawab moral dan emosional untuk memastikan bahwa anak-anak tetap merasakan cinta dan kehadiran utuh dari kedua belah pihak.

Baca Juga: Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli Tegaskan Korban Serangan KKB Tidak Terkait dengan TNI-Polri, Murni Rekrutmen Sipil

Jika tidak, dampak psikologis dari perceraian ini bisa menghantui Kiano dan Kenzo seumur hidup mereka.***

Halaman:

Tags

Terkini

Aura Kasih akui idap OCD akut: Pusing lihat berantakan

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:49 WIB