JKT48 yang sebelumnya mengklaim sebagai "New Era" ternyata tidak memiliki pola pikir yang matang.
"New Era" hanya terkesan sebagai bualan pemasaran semata, tanpa penghayatan yang sebenarnya.
Selain itu, sikap JOT yang selalu memandang penggemar sebagai angka penjualan menunjukkan kegagalan mereka dalam berkembang menjadi manajemen yang profesional dan humanis.
Penggemar merasa bahwa hak-hak mereka sebagai konsumen tidak dihargai dan kebutuhan mereka diabaikan.
Dalam menghadapi kekecewaan ini, para penggemar JKT48 mendesak dilakukannya perbaikan total dan menyeluruh.
Beberapa tindakan yang diharapkan antara lain adalah mempertimbangkan kembali pemilihan venue yang akan digunakan untuk tur berikutnya, melakukan koordinasi yang intensif dengan pihak terkait, memberikan pengembalian dana kepada konsumen yang terkena penundaan sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku, dan memperlakukan penggemar dengan baik dan manusiawi dengan mempertimbangkan segala kemungkinan buruk yang dapat terjadi di lapangan.
Panggilan untuk melakukan perbaikan menyeluruh ini muncul sebagai bentuk perlindungan hak-hak konsumen dan juga sebagai harapan untuk menghindari terulangnya kejadian yang tidak diinginkan di masa depan.
Penggemar JKT48 berharap agar manajemen JKT48 dapat mengambil langkah-langkah yang tepat demi kenyamanan dan kepuasan penggemar setianya.***
Artikel Terkait
JKT48 masih berjaya, rilis video klip terbaru dengan anggota generasi ke-10 dan ke -11
Haruka Nakagawa mantan anggota JKT48 asal Jepang bertemu dengan Keluarga Kerajaan Jepang
Shani Indira Natio mengumumkan kelulusannya dan akan segera pensiun dari JKT48
Persib Bandung tanggapi seruan aksi kelompok suporter, Persib: komunitas sudah kami berikan jatah 10% tiket!
Izin pamit tinggalkan grup yang 9.5 tahun besarkan dirinya, Shani Indira Natio JKT48 beri ucapan terakhir