Gejala
Gejala antraks sendiri berbeda, bergantung pada jenis infeksi dan dapat berlangsung mulai dari hari pertama hingga lebih dari 2 bulan.
Semua jenis antraks memiliki potensi, jika tidak diobati, terjadi penyebaran dan menyebabkan penyakit yang sulit disembuhkan, bahkan memicu terjadinya kematian.
Halodoc menulis, siapa saja yang melakukan kontak dengan spora antraks bisa berisiko terinfeksi.
Meski antraks jarang terjadi, ada beberapa aktivitas yang membuat orang-orang tertentu lebih berisiko terpapar, seperti mereka yang menangani produk hewan, dokter hewan, produsen ternak, wisatawan, dan profesional laboratorium.
Baca Juga: Semangka hingga delima, 7 macam buah ini bisa menurunkan menurunkan darah tinggi
Pencegahan
Ada dua sisi yang harus dilakukan untuk mencegah penularan antraks, yakni dari sisi manusia maupun dari sisi kesehatan hewan.
Pada hewan, sebaiknya dilakukan vaksinasi agar kontaminasi tidak terjadi.
Sedangkan pada manusia, tindakan pencegahan yang bisa dilakukan seperti memasak daging yang hendak dikonsumsi hingga matang pada suhu tinggi agar bakteri bisa mati.
Bisa juga dengan mengukus atau merebus daging pada suhu tinggi, atau direndam dalam larutan garam hipertonik.
Baca Juga: Tak hanya jeroan dan sea food, 10 makanan harus dihindari agar asam urat tak kambuh
Selalu jaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri, salah satunya adalah dengan mencuci tangan sampai bersih sebelum makan, setelah beraktivitas, dan setelah menggunakan toilet.
Jangan lupa, pastikan daging sapi yang dibeli berasal dari sapi sehat dan telah divaksin, serta dipelihara dan dipotong dalam lingkungan yang sehat pula.
Saat memasak, pastikan daging telah dimasak dengan sempurna, sehingga apabila ada spora yang menempel pada daging, dipastikan telah mati.***