Ada flora pelindung yang cukup di usus yang mencegah bakteri berbahaya berkembang biak, sehingga botulisme tidak akan berkembang.
Anda mungkin berpendapat bahwa selama kehamilan, wanita menderita sistem kekebalan yang lebih lemah, tetapi dalam kasus-kasus tertentu, tidak ada perubahan pada kesehatan usus mereka yang berarti mereka masih dapat mencegah risiko penyakit.
Madu aman untuk wanita hamil dan kecil kemungkinan mereka menularkan botulisme ke bayi mereka.
Toksin juga sangat kecil kemungkinannya untuk diteruskan ke bayi melalui plasenta.
Menurut sebuah penelitian di "Canadian Family Physician," spora terlalu besar bahkan untuk melewati plasenta dan oleh karena itu tidak akan pernah bisa menjangkau bayi.
Artinya, meskipun wanita hamil mengalami botulisme, tidak ada kemungkinan bakteri tersebut dapat menyebar ke rahim.
Jelas dan seperti yang dijelaskan pada poin pertama, penyakit ini tidak umum di kalangan wanita hamil karena mereka biasanya memiliki usus sehat yang mampu membunuh semua bakteri berbahaya.
Namun, perlu dicatat bahwa ada kasus wanita hamil yang mengalami botulisme, tetapi tidak pernah ada laporan penyakit ini menular ke bayi.
Sebagai tambahan, ibu hamil yang memiliki gangguan pencernaan atau kelainan saluran cerna harus selalu memeriksakan diri ke dokter sebelum mengonsumsi madu.
Selain itu, konsultasikan dengan ahlinya jika Anda baru saja mengonsumsi antibiotik karena jenis obat ini dapat memengaruhi flora di usus.***
Artikel Terkait
Selain berguna bagi kesehatan tubuh, madu juga baik untuk kesehatan kulit, berikut manfaat madu!
Kaesang Pangarep dan Erina Gudono sah menjadi suami istri, manten anyar mau bulan madu kemana ya?
Apakah boleh konsumsi kurma dan madu bagi penderita diabetes? dr Zaidul Akbar: Boleh asalkan…
Mau kadar kolesterol turun? Yuk simak 6 manfaat madu bagi kesehatan tubuh