Waspadai 5 ciri asam urat pada kaki, nomor 3 sering diremehkan

JAKARTA INSIDER - Penyakit asam urat adalah bentuk radang sendi yang menyakitkan yang menyebabkan pada persendian tubuh, termasuk kaki dan jari-jari kaki.

Hal itu bisa terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan gejala asam urat lain seperti nyeri hebat, bengkak, dan kemerahan.

Pada kasus yang lebih kompleks, peradangan dan pembengkakkan pada sendi kaki akibat asam urat dapat menyebabkan kelumpuhan hingga amputasi.

Baca Juga: Survei SMRC: Elektabilitas Perindo di atas parpol pengusung capres Anies Baswedan

Oleh sebab itu, penting bagi Anda mengetahui ciri ciri asam urat pada kaki sebelum terlambat.

Dikutip Jakarta Insider dari situs Foot Doc, ciri ciri asam urat pada kaki yang paling khas adalah nyeri yang luar biasa pada kaki dan jari kaki.

Ada sensasi seolah terbakar yang merepotkan. Itu bisa terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan gejala seperti nyeri hebat, bengkak, dan kemerahan.

Baca Juga: Plt Ketum PPP Muhamad Mardiono masuk bursa Cawapres 2024 dari KIB

Sendi yang terkena mungkin juga terasa panas dan lembut saat disentuh. Salah satu persendian yang paling sering terkena asam urat adalah jempol kaki.

Ingat asam urat berbeda dengan rematik. Serta, tidak semua orang yang memiliki kandungan asam urat tinggi dalam darahnya memiliki ciri-ciri ini.

Semua tergantung pada faktor risiko asam urat lainnya termasuk faktor metabolik dan genetik, obesitas, tekanan darah tinggi, penyakit ginjal kronis, dan obat-obatan tertentu (diuretik).

Baca Juga: Sedikit malu dan grogi, Agung Nugraha bocorkan persiapan malam pertamanya bersama Kiki Amalia dengan cara ini

Secara umum, asam urat terjadi selama beberapa jam dengan rasa sakit, kemerahan, hangat dan bengkak pada sendi yang berkembang karena adanya kristal asam urat.

Seringkali pijar asam urat melibatkan satu sendi (paling sering jempol kaki) tetapi kadang-kadang dapat mempengaruhi banyak sendi, termasuk di kaki, pergelangan kaki, lutut, dan pergelangan tangan.

Serangan asam urat cenderung berlangsung beberapa hari, untuk sebagian besar pasien, itu mereda selama 2 minggu tanpa pengobatan.