Minuman beralkohol cukup berisiko bagi penderita asam urat. Pasalnya, ketika seseorang mengonsumsi minuman beralkohol, maka ginjal akan lebih fokus membuang alkohol dari dalam tubuh daripada asam urat. Demikian diungkapkan oleh David Freeman, MD, seorang rheumatologist di Lahey Clinic, Burlington, Massachussets.
Akibatnya, asam urat tetap mengendap dan terakumulasi di dalam darah sehingga menimbulkan gejala di area sendi.
Baca Juga: DPR prihatin, Aceh belum diberikan hak penuh peningkatan mutu pendidikan sekolah keagamaan
Bir juga mengandung purin dalam jumlah besar. Minuman satu ini kerap menjadi biang kerok terkait masalah asam urat bagi warga Amerika Serikat.
Sebuah studi menunjukan bahwa mengonsumsi 354 ml atau satu gelas bir setiap hari dapat meningkatkan risiko 1,5 kali lebih tinggi seseorang menderita asam urat dibandingkan yang tidak.
Faktor pemicu mengapa bir sangat berisiko karena minuman yang satu ini mengandung alkohol dan ragi bir yang menjadi penyebab asam urat melonjak.
Baca Juga: Wujudkan menang hattrick di pemilu 2024, begini langkah PDIP
Kopi, teh dan minuman berkafein lainnya
Studi menunjukkan bahwa kafein dapat melindungi tubuh dari lonjakan asam urat. Bahkan faktanya kafein dikatakan memiliki struktir kimia yang mirip dengan obat penurun asam urat. Namun, manfaat itu dapat dirasakan ketika kafein dikonsumsi dalam takaran yang tepat dan tidak berlebihan.
Pada penelitian lainnya, asupan kafein yang berlebihan dapat menjadi penyebab gejala asam urat kambuh seperti sendi terasa kaku hingga nyeri di area persendian.
Asupan kafein berlebihan diketahui dapat meningkatkan risiko gejala asam urat hingga 80 persen. Minuman berkafein yang dimaksud itu meliputi kopi, teh hijau, teh hitam, cokelat panas, minuman bersoda dan minuman penambah energi.
Baca Juga: Karir redup, tak lagi populer, dan teman menjauh. Begini aktivitas Bonge sekarang
Minuman berenergi
Menurut para peneliti, mengonsumsi minuman berenergi dampaknya sama saja seperti meminum kopi dalam jumlah yang berlebihan.