Rudy menjelaskan, meski terbilang kecil, Taman Satwa Cikembulan sebagai lembaga konservasi saat ini menjadi benteng terakhir dan rumah bagi satwa-satwa liar yang habitatnya terdesak.
“Kita komitmen akan membantu semua upaya konservasi, termasuk penyelamatan satwa-satwa dilindungi,” tegas Rudy.
Di sisi lain, Manager HSSE PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Kamojang, Hendrik Kurniawan Sinaga menyambut baik pelepasliaran macan tutul Jawa jantan bernama Purbaya tersebut.
Baca Juga: Timnas Jepang ‘menang’ dalam kekalahan. Mereka berpamitan unik sebelum meninggalkan stadion
Menurutnya, selama ini PGE Kamojang rutin melakukan pemantauan kondisi lingkungan di sekitar area operasi, termasuk flora dan fauna.
Ia menjelaskan, sering menerima laporan ada macan tutul yang berkeliaran di kawasan operasi, saat petugas melakukan patroli di lapangan.
“Ini hal yang baik bagi kita, karena seiring dengan komitmen perusahaan kami, PGE harus inline dengan alam,” kata Hendrik.
Hendrik menyebut, meski sudah lebih dari 35 tahun PGE beroperasi di kawasan Kamojang, kondisi lingkungan masih terjaga dengan baik.
Hal itu dibuktikan dengan keberadaan macan tutul Jawa yang berdasarkan survey pada 2018 lalu, terdapat tiga ekor macan tutul.
“Kami hadir sebagai bagian dari pemerintah untuk bersinergi dan berkolaborasi menjaga kelestarian lingkungan,” pungkasnya.***