Baca Juga: Jenazah personel helikopter P-1103, Bripda Muhammad Khoirul Anam tiba di Magetan
Negara dengan populasi terbanyak di dunia ini disebut sedang mengalami 'resesi seks'.
Diprediksi, tahun 2022 angka kelahiran akan mencetak rekor terendahnya lantaran telah menurun berada di bawah 10 juta, dibandingkan tahun lalu 10,6 juta anak lahir per tahun.
Angka itu juga ternyata menurun 11,5 persen dari 2020.
Baca Juga: Nokia C31 dan Nokia C21 Plus resmi hadir di Indonesia. Harga 1 jutaan, inilah perbedaan keduanya
Di negara ini, angka kelahiran bayi pada 2021 adalah 1,12. Angka ini lebih rendah dibandingkan angka rata-rata global yakni 2,3.
Penyebab terjadinya 'resesi seks' di Singapura karena pemerintah mengizinkan para wanita untuk melakukan pembekuan telur.
Padahal, awalnya izin ini hanya diberikan kepada wanita dengan kondisi medis tertentu seperti sedang melakukan kemoterapi.
Indikasi resesi seks di Rusia terlihat dari krisis populasi yang tengah terjadi. Hal itu akhirnya membuat Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan dekrit baru. Dia menghidupkan kembali penghargaan "Mother Heroine" era Uni Soviet untuk mengatasi krisis populasi yang sedang melanda negaranya saat ini.
Mother Heroine ditunjukkan untuk wanita yang memiliki lebih dari 10 anak. Tujuannya adalah dalam rangka meringankan krisis demografis Rusia.
Penghargaan itu sendiri diperkenalkan oleh Joseph Stalin setelah Perang Dunia II. Pada waktu itu, populasi di Uni Soviet menurun drastis mencapai puluhan juta.