Keajaiban bangun malam, terhindar dari penyakit kanker

JAKARTA INSIDER - Selain dapat menghindari penyakit dan serangan infeksi, shalat tahajud juga dapat menghindari kanker.

Sholat tahajud yang dilakukan di penghujung malam yang sunyi bisa mendatangkan ketenangan.

Ketenangan itu sendiri terbukti mampu meningkatkan ketahanan tubuh imunologik, mengurangi risiko terkena penyakit jantung.

Sebaiknya, bentuk-bentuk tekanan mental seperti stress maupun depresi membuat seseorang rentan terhadap berbagai penyakit, infeksi dan mempercepat perkembangan sel kanker serta meningkatkan metastasis (penyebaran sel kanker).

Baca Juga: Kapolri perintahkan anak buahnya tak ada lagi tilang manual. Begini alasannya

Tekanan mental itu sendiri terjadi akibat gangguan irama sirkadian (siklus bioritmik manusia) yang ditandai dengan peningkatan hormon kortisol. Hormon kortisol bisanya dipakai sebagai tolak ukur untuk mengetahui kondisi seseorang ketika jiwanya terserang stress atau depresi atau tidak.

Sholat tahajud dapat menghindari kita terhadap kanker bisa dimulai dengan pengaruh stress terhadap kanker. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kondisi psikis seseorang yang buruk sekali bisa menyebabkan munculnya penyakit kanker.

Penyakit kanker dapat muncul dalam waktu kurang dari 18 bulan dan terjadi kepada orang-orang yang mengalami masalah hidup seperti kehilangam pekerjaan, pensiun, cerai, kematian keluarga, dan masalah hidup lainnya.

Baca Juga: 3 kriteria cawapres Anies Baswedan, ini surat cinta untuk capres-cawapres yang akan diusung PKS, masih relevan

Apakah kondisi stress benar-benar dapat mengakibatkan kanker?

Sejumlah ahli berpendapat bahwa stress secara langsung dan sendirian, kemungkinan tidak dapat menimbulkan kanker.

Bila kondisi pasien tidak memiliki daya kekebalan tubuh yang baik, gaya hidup yang tidak baik, maka stress dapat saja menjadi pemicu terjadinya kanker atau penyakit berat lainnya dengan mudah.

Baca Juga: Posko Pengaduan dibuka, Warga lebih suka datang ke Balai Kota daripada melalui aplikasi JAKI. Ini alasannya

David Spiegel, seorang psikiater dan ilmuwan perilaku di Fakultas Kedokteran Standford, Amerika, mempunyai argumentasi mengapa stress dikaitkan dengan meningkatnya pertumbuhan tumor.