JAKARTA INSIDER - Dalam waktu dua bulan, Kasus gangguan gagal ginjal akut pada anak meningkat tajam.
Kementerian Kesehatan mencatat dari akhir Agustus sampai dengan 18 Oktober, dari 20 propinsi, ada 206 kasus gangguan gagal ginjal akut pada anak, terutama di bawah usia 5 tahun, yang meninggal dunia tercatat 99 anak.
Sampai saat ini kasus gagal ginjal akut pada anak belum diketahui secara pasti penyebabnya.
''Dari hasil pemeriksaan, tidak ada bukti hubungan kejadian gangguan gagal.ginjal akut dengan Vaksin COVID-19 maupun infeksi COVID-19. Karena gangguan AKI pada umumnya menyerang anak usia kurang dari 6 tahun, sementara program vaksinasi belum menyasar anak usia 1-5 tahun,'' kata juru bicara Kemenkes, dr Syahril dikutip JAKARTA INSIDER dari laman Kemenkes.go.id (19/10/2022).
dr Syahril, meminta kepada para orang tua yang mempunyai anak di bawah 6 tahun untuk mengenali gejala gagal ginjal akut pada anak.
Gejalanya, antara lain penurunan jumlah air seni dan frekuensi buang air kecil, dengan atau tanpa demam, diare, batuk pilek, mual dan muntah.
Lebih lanjut, gejala lain yang juga perlu diwaspadai orang tua adalah perubahan warna pada urine (pekat atau kecoklatan).
Plt. Direktur Pelayanan Kesenatan Rujukan dr. Yanti Herman, MH. Kes. bila warna urine berubah dan volume urine berkurang, bahkan tidak ada urine selama 6-8 jam (saat siang hari), orang tua diminta segera membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
"Kemenkes meminta orang tua untuk tidak panik, tenang namun selalu waspada. Terutama apabila anak mengalami gejala yang mengarah kepada gagal ginjal akut seperti ada diare, mual ,muntah, demam selama 3-5 hari, batuk, pilek, sering mengantuk serta jumlah air seni/air kecil semakin sedikit bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali", ujar dr Syahril.
Baca Juga: Gagal ginjal akut terus meningkat, Anggota DPR meminta pemerintah gencarkan edukasi publik
Untuk pengobatan anak, sementara waktu tidak mengkonsumsi obat dalam bentuk cair/sirup tanpa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.
''Sebagai alternatif dapat menggunakan bentuk lain seperti tablet, kapsul, suppositoria (anal), atau lainnya,'' katanya.
Artikel Terkait
Ide jualan kekinian: Resep lumpia pisang coklat, camilan enak dan renyahnya nagih
Jadwal acara RCTI Jum’at 21 Oktober 2022 hari ini, saksikan Ikatan Cinta dan RCTI Music Fest
Rujuk dengan Rizky Billar, Lesti Kejora diduga alami trauma bonding?
PKS, Ahmad Heryawan (Aher) nomor satu lagi bacawapres 2024
Kritik tajam 'fun football' Ketum PSSI dan Presiden FIFA, Dede Yusuf: mestinya empati kepada korban