Bunga krisan, bunga penuh lambang yang kini diekspor Indonesia ke beberapa negara

Jumlah ekspor bunga krisan Sumut itu terus meningkat bahkan negara tujuan ekspornya bertambah dari 2020 yang hanya ke Jepang, kini bunga itu sudah sampai ke Australia.

Karantina Pertanian Belawan, ujar Andi PM Yusmanto, terus melakukan pengawalan ke petani dan eksportir bunga krisan itu untuk  memenuhi persyaratan kesepakatan sanitary and phytosanitary di perdagangan internasional.

Ekspor bunga  krisan itu dinilai penting karena meningkatkan ekspor sesuai  program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian atau Gratieks hingga 2024.

Baca Juga: Masa paspor Indonesia perpanjang hingga 10 tahun, Belanda dan Belgia tak mau terima paspor tanpa ini…

Data otomasi sistem IQFAST Barantan, mengungkapkan, ekspor bunga krisan Indonesia memang meningkat terus meski sempat melemah di awal pandemi COVID-19 atau  pada 2020.

Apalagi Jepang meningkatkan permintaan.

Hingga kini Timor Leste bahkan tercatat mengimpor bunga krisan itu dari Denpasar dan Kupang.

Bunga krisan memiliki banyak warna, mulai kuning, pink, merah, oranye, ungu, hingga putih, konon setiap warna bunga krisan itu memiliki arti berbeda.

Baca Juga: Besuk korban tragedi Kanjuruhan, korban jelaskan kronologi kejadian di depan Jokowi

Bunga krisan putih misalnya melambangkan kesetiaan, dan juga kesedihan, warna pink, lambang kasih sayang dan harapan umur panjang, ada pun kuning, lambang  cinta yang diabaikan dan kesedihan juga.

Walau akhirnya justru banyak yang mengartikan, bunga krisan kuning sebagai lambang kegembiraan/kebahagiaan.

Cara menanam bunga krisan:

Baca Juga: Cruise control, fitur yang jadi salah satu keunggulan yang ditawarkan kendaraan masa kini, apa keunggulannya?

1.Bunga krisan memerlukan paparan sinar matahari.Jadi tanam di lahan yang mendapat sinar matahari

2.Bunga krisan memerlukan lahan gembur untuk berkembang.

3.Jaga jarak tanam karena seperti halnya tanaman lain, krisan memerlukan nutrisi tersendiri.