JAKARTA INSIDER – Polusi udara selalu akrab dengan Ibukota yang setiap hari dihiasi dengan kemacetan lalu lintas di mana-mana.
Populasi kendaraan bermotor yang tak sebanding dengan luas dan panjang jalan, menyebabkan antrean kendaraan memenui jalan raya. Polusi udara tak terelakkan karena asap dari ribuan kenalpot kendaraan.
Sudah menjadi cerita lama bila polusi udara selalu dikaitkan dengan masalah kesehatan.
Namun, studi terbaru ini cukup membuat mata membelalak. Disebutkan bahwa menghirup asap knalpot, bahkan meski hanya beberapa jam dapat merusak fungsi kognitif otak.
Melansir Daily Mail, Sabtu (11/2/2023), para peneliti di Kanada menyebut kerusakan tersebut menyebabkan perubahan yang signifikan hanya dalam waktu dua jam.
Polusi udara tidak hanya mengikis kesehatan saraf, tetapi juga meningkatkan risiko kematian.
Dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Kesehatan Lingkungan, para peneliti di University of British Columbia dan University of Victoria mengungkapkan bahwa para subjek, yang terdiri dari 25 orang berusia 19-49 tahun dipaparkan ke dua udara yang berbeda, udara bersih yang disaring dan udara yang terkontaminasi knalpot pada waktu yg berbeda selama 120 menit.
Selama waktu tersebut, subjek dalam penelitian mengendarai sepeda statis dengan usaha ringan selama sekitar 15 menit untuk meningkatkan inhalasi.
Baca Juga: Keterlaluan, di Manado seorang ayah tega habisi anak sendiri gara-gara hal sepele ini
Semua subjek menjalani pemindaian MRI sebelum dan sesudah paparan untuk memantau aktivitas otak pada tahapan yang berbeda.
Hasilnya, peneliti menemukan bahwa dengan menghirup knalpot diesel dapat menurunkan konektivitas fungsional. Fungsi tersebut berpengaruh terhadap bagian otak yang mengatur interaksi dan komunikasi manusia.
Dr Chris Carlsten, seorang penulis studi senior mengatakan, orang-orang mungkin ingin berpikir dua kali pada saat mereka terjebak kemacetan dengan jendela yang dibuka.
"Penting untuk memastikan filter udara mobil Anda berfungsi dengan baik dan jika Anda sedang berjalan atau bersepeda di jalan yang sibuk, pertimbangkan untuk beralih ke rute yang tidak terlalu padat," jelasnya.