JAKARTA INSIDER – Hingga kini makanan pedas berlemak ataupun terlambat makan sering dikaitkan sebagai penyebab asam lambung yang naik.
Anggapan tersebut tidaklah salah, namun menurut dr. Zaidul Akbar, asam lambung naik terjadi karena faktor lainnya selain makanan pedas atau telat makan.
Semua penyakit yang berkaitan dengan asam lambung bersumber dari pikiran, maka tak heran jika orang yang menderita asam lambung tinggi, maag, maupun gerd memiliki gejala yang serupa.
“Bukan karena telat makan, itu adalah persepsi yang melekat di masyarakat,” kata dr. Zaidul Akbar seperti dilansir JAKARTA INSIDER dari kanal YouTube Kacamata Dakwah pada Sabtu 4 Februari 2023.
Tak hanya menjaga waktu makan dan menjaga gizi seimbang, melakukan pengaturan terhadap stres dapat dilakukan agar produksi asam lambung tidak mudah naik.
Setelah stres dikendalikan, dr. Zaidul Akbar menyarankan untuk mengonsumsi herbal tertentu yang mampu turunkan asam lambung secara teratur.
Baca Juga: Siap-siap! Rekrutmen CASN 2023 akan dibuka untuk umum
Konsumsilah ‘nabeez’ atau air rendaman kurma secara rutin untuk mengobati asam lambung yang tinggi.
“Allah SWT menciptakan banyak sekali tumbuhan-tumbuhan yang menyehatkan, contohnya di jazirah Arab dengan kurma,” tuturnya.
Nabeez yang didiamkan selama satu malam membantu meredakan permasalahan perut lainnya.
Baca Juga: Donald Trump terkait perang Ukraina dan Rusia sebut Putin bisa luluh dengan cara ini
Mitos lain yang beredar di masyarakat yaitu penderita asam yang tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi madu.
Tetapi menurut dr. Zaidul Akbar, konsumsi madu dengan jumlah dan takaran yang sesuai akan membantu proses menurunkan asam lambung.