gaya-hidup

Dokter ungkap biang kerok KLB Campak: Akibat cakupan imunisasi dasar lengkap bayi menurun drastis saat pandemi

Kamis, 26 Januari 2023 | 16:57 WIB
Ilustrasi Campak pada anak. Dokter menyatakan KLB campak terjadi karene cakupan imunisasi dasar lengkap bayi yang menurun drastis

Selain itu, seseorang yang mengalami gangguan kekebalan tubuh (imunokompromais) akibat penyakit kronik atau pengobatan yang menekan daya tahan tubuh (steroid jangka panjang, kemoterapi, atau immunoglobulin) juga akan rentan terhadap penyakit campak. 

Penularan campak, katanya, terjadi melalui airborne atau udara dari seseorang yang terkena penyakit campak dari empat hari sebelum gejala hingga empat hari setelah munculnya ruam.

Baca Juga: Asal-usul 'Jam Kiamat' yang bergerak karena perang Rusia - Ukraina?

Seseorang dapat mengalami campak karena belum terlindungi oleh antibodi terhadap campak yang bisa didapatkan dari imunisasi.

"Pada seseorang yang telah mendapatkan vaksin campak, respons tubuh yang inadekuat terhadap vaksin (tidak dapat membentuk antibodi yang adekuat untuk melawan campak) serta imunitas yang menurun dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit campak,” ujar dia. 

Gejala campak

Ketika seseorang terinfeksi campak, katanya, terdapat gejala campak yang terbagi menjadi tiga tahap.

Pertama, tahap prodromal yang ditandai dengan demam, batuk, pilek, nyeri menelan, sariawan, mata merah selama 2-3 hari, dan diare.

Baca Juga: Link dan cara daftar beasiswa LPDP 2023 tahap 1 dari Kemenkeu, catat jadwal dan persyaratannya!

Kedua, tahap erupsi yakni munculnya ruam kemerahan pada bagian mulai dari batas rambut di belakang telinga yang menyebar ke wajah, leher, dan tangan atau kaki selama 5-6 hari.

Terakhir, tahap ketiga penyembuhan saat ruam hilang sesuai urutan kemunculannya menjadi berwarna kehitaman dan mengelupas yang akan hilang dalam 1-2 minggu. 

Ia mengatakan campak dapat berbahaya jika terjadi komplikasi, seperti ensefalopati/ensefalitis (radang otak) yang ditandai dengan kejang atau penurunan kesadaran, bronkopneumonia (radang paru) yang ditandai dengan sesak napas, enteritis (radang saluran pencernaan) yang ditandai dengan diare sampai dehidrasi berat, dan infeksi telinga bagian tengah. 

Baca Juga: Pemerintah akan larang rokok elektrik jika terbukti berbahaya bagi kesehatan

Ia menjelaskan penanganan penyakit campak bersifat suportif seperti asupan cairan yang cukup, suplemen nutrisi, dan vitamin A.

Pada kasus dengan komplikasi dapat diberikan antibiotik jika ada indikasi infeksi sekunder bakteri atau memerlukan perawatan di rumah sakit.

Halaman:

Tags

Terkini

5 rekomendasi tempat liburan yang ada di kota Bandung

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:50 WIB