Dokter ungkap biang kerok KLB Campak: Akibat cakupan imunisasi dasar lengkap bayi menurun drastis saat pandemi

photo author
- Kamis, 26 Januari 2023 | 16:57 WIB
Ilustrasi Campak pada anak. Dokter menyatakan KLB campak terjadi karene cakupan imunisasi dasar lengkap bayi yang menurun drastis
Ilustrasi Campak pada anak. Dokter menyatakan KLB campak terjadi karene cakupan imunisasi dasar lengkap bayi yang menurun drastis

JAKARTA INSIDER – Praktisi kesehatan dari Universitas Indonesia menjelaskan tentang penyebab terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak yang sedang mewabah pada anak saat ini.

Dokter Spesialis Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM) dr. Mulya Rahma Karyanti, Sp.A(K) menyatakan, KLB Campak berkaitan dengan cakupan imunisasi dasar lengkap bayi yang menurun drastis selama pandemi COVID-19.

Hal ini, katanya, karena kekhawatiran orang tua membawa anak-anak mereka ke fasilitas kesehatan karena takut tertular COVID-19.

Baca Juga: Segera Daftar! Pendaftaran program magang studi bersertifikat dari Kemendikbudristek ditutup esok

“Selain itu, beberapa fasilitas kesehatan penyedia layanan vaksinasi juga dibatasi aktivitasnya di awal masa pandemi,” ujar dr Mulyana dalam keterangan di Depok, Kamis (26/1/2023) melansir Antara.

Untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit campak, Karyanti yang juga Anggota Komite Ahli Verifikasi Nasional Eliminasi Campak dan Pengendalian Rubela/Congenital Rubella Syndrome (CRS) itu, menambahkan diperlukan cakupan imunisasi minimal 95 persen.

Berdasarkan data Kemenkes RI (2022), pada 2020 dan 2021 cakupan imunisasi dasar lengkap anak 84 persen. Data tersebut memperlihatkan KLB Campak terjadi pada anak-anak yang sebagian besar tidak pernah diimunisasi. 

Baca Juga: Ketua KPU: Bekas napi boleh nyalon jadi kepala daerah atau anggota DPR setelah bebas murni 5 tahun

Pentingnya imunisasi campak

Imunisasi campak merupakan bagian dari program imunisasi pemerintah dengan menggunakan vaksin campak rubela atau measles rubella (MR) yang dapat diberikan pada anak mulai usia sembilan bulan.

“Imunisasi dengan vaksin campak merupakan cara pencegahan terbaik dari penyakit campak. Cakupan imunisasi yang tinggi bukan hanya melindungi individu yang mendapatkan vaksin tersebut, tetapi juga dapat melindungi orang di sekitarnya sehingga terbentuk herd-immunity," katanya.

Pada seseorang yang belum pernah mendapatkan vaksinasi campak lalu terpapar penyakit campak, pemberian vaksin campak dalam 72 jam setelah terpapar dapat mencegah terjadinya penyakit campak.

Baca Juga: Jadi penggagas 'Jam Kiamat', siapa orang-orang dibalik Kelompok Ilmuwan Atom?

Ia menyampaikan penyakit campak paling sering ditemukan pada bayi usia di bawah satu tahun, remaja, dan orang dewasa yang tidak mendapatkan imunisasi campak secara adekuat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Sumber: Antara

Tags

Rekomendasi

Terkini

X