JAKARTA INSIDER - Indonesia adalah satu dari 10 negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia.
Merujuk IDF Diabetes Atlas tahun 2019 yang merupakan data terbaru tentang diabetes, bahwa di kawasan Western Pasifik mulai Asia sampai Pasifik dimana Indonesia ada di kawasan tersebut, sudah ada 163 juta individu diabetes.
Dan jumlah ini diperkirakan akan naik 31 persen di tahun 2045 menjadi 212 juta penduduk.
"Satu dari 3 penduduk di kwasan ini dikatakan penyandang diabetes dan terjadi 1 dari 3 kematian akibat diabetes di kawasan Western Pasifik" ujar Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari RS Pondok Indah, dr. M Ikhsan Mokogow, Sp.PD di channel YouTube RS Pondok Indah live webinar, pada Rabu (21/12/2022).
Menurut Ikhsan, penderita diabetes bukan hanya dialami negara dengan income besar.
Baca Juga: 3 Penyebab daun tanaman hias aglonema menguning, media tanam kering jadi faktor utama
"Diabetes lebih menyerang negara dengan income yang tinggi ternyata tidak. Dari data ini 4 dari 5 penyandang diabetes sebenarnya hidup atau berada di negara negara berkembang dengan penghasilan menengah atau rendah," katanya.
Dengan demikian, bukan berarti negara penghasilan tinggi maka penderita diabetes akan lebih banyak juga.
Sementara data di Indonesia dibandingkan dari tahun 2010 ada sekitar 6,9 juta dan 2019 meningkat menjadi 10,6 juta penduduk dengan diabetes.
"Diproyesikan tahun 2030 ada 13,6 juta dan tahun 2045 menjadi 16,6 juta individu dengan penyandang diabetes," katanya.
Baca Juga: Timnas Maroko mendapatkan sambutan yang meriah dari para suporternya
Sementara proporsi individu yang tidak terdiagnosis diabetes di tahun 2019 ada sekitar 73,7 persen. Artinya 7 dari 10 orang penyandang diabetes di Indonesia tidak tahu kalau dirinya sudah menyandang diabetes.
Menurut Ikhsan, diabetes terjadi karena adanya peningkatan kadar gula dalam darah, utamanya karena tubuh tidak bisa memproduksi insulin secara cukup.
Kalaupun cukup tetapi tidak dapat bekerja dengan baik.