JAKARTA INSIDER - Cokelat adalah cemilan yang lezat dan nikmat yang kadang justru bikin nagih. Tak dapat dipungkiri banyak orang yang menyukai cokelat.
Baik dari kalangan anak-anak hingga orang tua, cokelat menjadi cemilan favorit kebanyakan orang.
Saat suasana hati sedang sedih ataupun penat, terkadang dengan memakan ataupun meminum cokelat, suasana hatinya akan kembali baik.
Hanya saja karena beberapa mitos, akhirnya sejumlah orang harus menghindari atau membatasi asupan cokelat.
Baca Juga: Polda Metro Jaya buka pelayanan SIM Keliling di lima lokasi
Seperti dirangkum JAKARTA INSIDER dari PMJNEWS pada Rabu (23/11/2022), berikut beberapa mitos tentang cokelat yang sebetulnya tidak benar.
1. Cokelat tingkatkan gula darah dan resiko diabetes
Ahli nutrisi di AS Lisa Moskovitz mengatakan, cokelat memang mengandung tambahan gula yang bisa meningkatkan kadar gula darah.
Tapi cokelat juga memiliki serat dan antioksidan yang bisa melindungi dari diabetes.
Jika Anda ingin makan cokelat tapi khawatir tentang risiko gula darah tinggi dan diabetes, Moskovitz menyarankan untuk memilih cokelat hitam atau cokelat rendah gula.
Baca Juga: Alhamdulillah, 12 artis ini rela berhijrah tinggalkan dunia hiburan di puncak karirnya, kenapa?
Kemudian, seimbangkan sisa hari dengan banyak mengonsumsi makanan kaya serat untuk menstabilkan gula darah, lemak, sayuran, dan protein tanpa lemak. Ini akan membantu melindungi kesehatan memuaskan dahaga.
2. Cokelat tidak baik untuk tubuh
Moskovitz mengatakan, cokelat terutama dark chocolate menyediakan nutrisi dan pendukung kesehatan termasuk antioksidan penangkal stres serta mineral besi.
"Mungkin sulit untuk percaya bahwa sesuatu yang rasanya sangat enak tidak buruk bagi Anda, tapi itulah yang terjadi pada cokelat," kata Moskovitz.
Baca Juga: Tim SAR gabungan terus berupaya cari 151 korban hilang pasca gempa magnitudo 5,6 Cianjur