JAKARTA INSIDER - Mari belajar dari fenomena PHK massal yang dilakukan beberapa perusahaan akhir-akhir ini.
Di tengah maraknya berita PHK massal yang dilakukan oleh beberapa perusahaan, tentu menjadikan luka tersendiri bagi para karyawan.
Sejak September 2022 lalu saja, sudah ada 10 ribu lebih karyawan yang di PHK dengan berbagai alasan.
Baca Juga: Jangan hanya pasrah jika di PHK, Karyawan berhak menerima 3 hal ini sesuai UU Ketenagakerjaan
Ada yang dilihat dari performa kinerja karyawannya atau kondisi bisnis perusahaan yang mungkin sedang bermasalah.
Hal ini juga nampak dari naiknya klaim program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) di BPJS Ketenagakerjaan per Oktober 2022 sebesar Rp2,1 miliar.
Dimana dari data tersebut nampak adanya kenaikan sebanyak 105 persen dari bulan sebelumnya, September 2022.
Baca Juga: Presiden Zelenskiy sampaikan harapan perdamaian Ukraina di KTT G20
PHK massal yang akhir-akhir tentu membuat kita semua berpikir, apakah keadaan ekonomi di negara kita sedang tidak baik-baik saja?
Dilihat dari data IMF World Economic Outlook October Report, Boomberg & Sinarmas Investment Research terkait prosentase probabilitas resesi yang terjadi di beberapa negara.
Disana terlihat bahwa probabilitas resesi di Indonesia ada 5 persen, paling rendah diantara negara lain seperti Amerika Serikat dan China.
Dari rendahnya angka probabilitas resesi di Indonesia tersebut menunjukkan bahwa ekonomi kita masih cukup kuat sehingga peluang terjadinya resesi cukup kecil.
Baca Juga: Pelaku kasus gagal ginjal akut akan diberikan sanksi hukum, sanksi apakah itu?
Akan tetapi kita juga harus tetap waspada ibarat sedia payung sebelum hujan.
Sebagai langkah antisipasi kemungkinan resesi yang bisa terjadi, coba lakukan hal berikut seperti dilansir JAKARTA INSIDER dari Instagram @sim_invest.