JAKARTA INSIDER - Kram menstruasi adalah gejala yang umum dirasakan oleh wanita ketika memasuki periode datang bulan. Jika cukup parah, kram dapat mengganggu suasana hati hingga produktivitas.
Ketika mengalami kram menstruasi, kamu akan merasakan sakit yang berdenyut dan pegal di perut bagian bawah, mulai dari yang ringan hingga rasa sakit yang berlebihan.
Dilansir JAKARTA INSIDER dari Health Digest, sebuah studi pada tahun 2012 dalam Journal of Pain Research mengatakan bahwa 84,1% wanita pernah mengalami kram menstruasi, dengan 43,1% mengalaminya rutin di setiap periodenya. Sementara 41% lainnya mengalami kram pada beberapa periode.
Baca Juga: Masih ada waktu, Rumah Sakit Islam (RSI) Aisyiyah Malang membuka lowongan kerja tenaga kesehatan
Gejala kram saat menstruasi inu biasanya dirasakan satu atau dua tahun setelah periode datang bulan pertama. Tetapi, biasanya juga gejala kram ini akan berkurang tingkat rasa sakitnya atau bahkan berhenti setelah melahirkan.
Tapi apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh ketika mengalami kram menstruasi? Mengapa menstruasi menyebabkan rasa kram, dan adakah yang dapat dilakukan untuk mengurangi efek nyeri haid tersebut?
Kram menstruasi juga disebut dismenore. Kram jenis ini adalah efek samping normal ketika tubuh mengeluarkan lapisan rahim setiap bulan pada periode menstruasi.
Baca Juga: Khawatir ada penyakit batu ginjal? Konsumsi ramuan alami ini demi kesehatan tubuh
Bahan kimia lemak seperti hormon yang disebut prostaglandin menyebabkan rahim berkontraksi, yang memeras darah lama dan lapisan rahim keluar melalui jalan lahir vagina.
Lapisan rahim mengandung prostaglandin ini, yang dilepaskan ke dalam tubuh saat lapisan dilepaskan. Prostaglandin mengontrol banyak proses, termasuk aliran darah, peradangan, dan persalinan.
Prostaglandin dikeluarkan bersama dengan darah menstruasi, dan setelah beberapa hari, jumlah prostaglandin dalam rahim berkurang, dan kram mereda.
Baca Juga: Patung kepala naga batu pasir berusia ratusan tahun ditemukan di Kamboja
Kram yang tidak normal atau parah, di sisi lain, dapat disebabkan oleh gangguan reproduksi seperti endometriosis atau fibroid rahim.
Untuk kram menstruasi yang teratur, WebMD merekomendasikan untuk menggunakan pereda nyeri yang dijual bebas seperti aspirin, asetaminofen, naproxen, atau ibuprofen.
Panas juga dapat membantu meringankan rasa sakit, jadi beristirahat dengan bantal pemanas atau botol air panas dapat membantu, dan mandi air hangat dengan garam Epsom dapat membantu mengurangi rasa sakit dan nyeri.