JAKARTA INSIDER - Sudah menjadi rahasia umum bahwa persiapan acara besar selalu menyimpan tantangan tersendiri.
Saemangeum Jamboree World Scout Festival yang dihadiri oleh ribuan pramuka dari seluruh dunia di Korea Selatan tidak terkecuali.
Dalam skenario yang seperti drama, acara yang direncanakan untuk dihadiri oleh 43 ribu peserta ini menghadapi berbagai masalah yang tidak terduga, menunjukkan betapa pentingnya kesiapan dan pengelolaan acara.
Baca Juga: Erling Haaland berkunjung ke Korea Selatan dan bertemu dengan Jisoo Blackpink
Cuaca Panas Ekstrim dan Tantangan Fasilitas
Pada Saemangeum Jamboree, suhu mencapai hingga 35 derajat Celsius, dan inilah awal dari serangkaian tantangan.
Panitia acara terlihat tidak sigap dalam mengantisipasi cuaca panas ini, yang mengakibatkan lebih dari 800 peserta harus dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi pingsan akibat dehidrasi dan panas yang berlebihan.
Bukan hanya cuaca yang membuat peserta merasa tak nyaman, tetapi fasilitas yang disediakan juga tidak memadai.
Baca Juga: Konser Bruno Mars di Korea Selatan sangat ramai, penonton dapat kursi yang tidak melihat panggung
Pengunjung mengeluhkan kurangnya tempat berteduh dan fasilitas pendinginan di bawah terik matahari.
Bahkan, tenda-tenda yang didirikan di atas tanah yang pernah tergenang banjir minggu sebelumnya membuat suasana seperti di sauna.
Bagi banyak peserta, kenyamanan akomodasi menjadi hal utama, namun kenyataannya, kamar mandi yang sulit dijangkau dan tenda yang tergenang membuat pengalaman mereka tidak sepenuhnya menyenangkan.
Baca Juga: Gibran Rakabuming Bertemu Dengan Zayyan XODIAC: Personil Boyband Korea Selatan Asli Indonesia
Bukan Sekadar Fasilitas, Persiapan dan Pengelolaan Pun Penting