JAKARTA INSIDER - Glaukoma salah satu dampak dalam kesehatan yang terjadi di sekelompok kondisi mata yang dapat menyebabkan kebutaan.
Ternyata jenis glaukoma (glaukoma sudut terbuka) yang paling umum sering pada seseorang tersebut tidak memiliki gejala sama sekali, sehingga deteksi dini dalam kesehatan butuh ekstra.
Selain hilangnya penglihatan secara perlahan dalam pandangan, glaukoma juga mengalami sudut tertutup yang mengganggu kesehatan.
Meskipun jarang terjadi, namun glaukoma tersebut menjadi suatu darurat medis dan gejalanya termasuk sakit mata disertai mual dan gangguan visual yang tiba-tiba terjadi pada seseorang akan berdampak di kesehatan seseorang.
Sehingga kita harus waspada dan berhati-hati untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari glaukoma tersebut.
Menurut sebuah penelitian yang dipimpin oleh tim di Beijing, China mengemukakan bahwa orang yang menderita kurang tidur mungkin lebih rentan untuk menjadi buta di kemudian hari karena efem tersebut.
Baca Juga: Duta Sheila on 7 buka-bukaan di depan Ustadz Salim Fillah, ternyata keturunan Kyai Mojo
Hal tersebut akan beresiko bagi orang yang tidur mendengkur, insomnia, serta tidur terlalu sedikit atau terlalu banyak di malam hari.
Menurut Para ilmuwan mengatakan kondisi tersebut telah dikaitkan dengan risiko glaukoma yang lebih tinggi.
Menurut National Health Service (NHS) menjelaskan bahwa jika tidak diobati glaukoma tersebut dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.
Sedangkan menurut petugas medis, mereka yang berisiko tinggi terkena penyakit glaukoma tersebut yaitu orang lanjut usia yang berumur 70 dan 80-an.
Dalam usia tersebut, mereka harus mendapatkan intervensi tidur lebih baik.
Baca Juga: Nyaleg tanpa mahar, kisah perjuangan nyata perempuan Indonesia di panggung kotor politik