JAKARTA INSIDER - Ada studi baru ditemukan bahwa sel darah putih memiliki kontribusi besar dalam membersihkan sel hati yang sudah mati.
Dilansir oleh JAKARTA INSIDER dari Hindustant Times pada Rabu (5/4/2023) menunjukkan studi terbaru dari kontribusi dari sel darah putih dalam membersihkan sel hati yang sudah mati.
Pembersihan sel hati yang telah mengalami apoptosis, di mana sel dimaksudkan untuk mati secara terkendali.
Baca Juga: Bentuk hati ternyata bisa mempengaruhi penyakit jantung, berdasarkan hasil penelitian terbaru
Mungkin pada umumnya, fungsi sejenis sel darah putih biasanya dikenal terkait dengan respons imunologis terhadap partikel asing.
Hasil studi tersebut, yang dirilis sebagai Ulasan Pracetak di eLife, menawarkan apa yang oleh para editor disebut sebagai bukti yang meyakinkan bahwa neutrofil menelan dan membunuh sel-sel hati yang menjalani apoptosis, sebuah proses disebut sebagai "perforositosis."
Temuan / studi terbaru ini ini mungkin berimplikasi pada pendekatan pengobatan baru untuk mengobati penyakit hati autoimun manusia (AIL), yang mungkin disebabkan oleh defisiensi neutrofil.
Baca Juga: 5 Jenis makanan yang cocok untuk sarapan bagi penderita diabetes, apa saja? yuk simak!
Miliaran sel apoptosis dikeluarkan setiap harinya pada orang dewasa oleh sekelompok sel kekebalan yang disebut fagosit.
Neutrofil mewakili sekitar 50-70% dari total populasi sel darah putih pada manusia dan merupakan jenis fagosit.
Namun, tidak seperti fagosit lainnya, mereka secara luas dianggap dikeluarkan dari sel apoptosis, karena mereka meningkatkan peradangan yang dapat merusak sel dan jaringan sehat di sekitarnya.
Baca Juga: 5 Tips mengasuh anak tanpa stress, inilah lima hal yang harus diingat oleh para orang tua!
Temuan studi/ penelitian saat ini sekarang menantang asumsi itu.
"Meskipun sel-sel apoptosis dicirikan dengan baik, mereka tidak sering ditemukan dalam sampel manusia, mungkin karena mereka dihilangkan dengan sangat efisien oleh fagosit," kata rekan penulis utama Luyang Cao, Penyelidik Rekanan di Departemen Bedah Saraf, Laboratorium Bioterapi Kunci Negara dan Pusat Kanker, Rumah Sakit Cina Barat, Universitas Sichuan, Cina.