JAKARTA INSIDER - New York City dan wilayah sekitarnya baru-baru ini dilanda banjir bandang yang menghancurkan rutinitas sehari-hari penduduknya.
Kejadian ini terjadi pada Jumat lalu dan telah menyebabkan berbagai kerugian yang signifikan di kota tersebut.
Banjir ini tidak hanya mengganggu mobilitas masyarakat, tetapi juga mempengaruhi sektor transportasi dan penerbangan.
Baca Juga: Yudi Saputra WNI yang hilang di Los Angeles ditemukan, KJRI: Tidak ada kaitannya dengan kriminal
Hujan lebat yang mengakibatkan banjir ini membuat transportasi publik seperti subway dan bus di Kota New York terganggu.
Selain itu, sekitar 1000 penerbangan dari bandara-bandara terkenal seperti JFK, La Guardia, dan Newark terpaksa ditunda, menciptakan ketidaknyamanan bagi banyak pelancong.
Gubernur Negara Bagian New York, Kathy Hochul, menyatakan keadaan darurat (State of Emergency) sebagai respons terhadap hujan lebat dan banjir yang melanda Kota New York, Hudson Valley, dan Long Island.
Baca Juga: Yudi Saputra WNI di Los Angeles hilang, KJRI LA dan keluarga mohon bantuan
Tindakan ini diambil untuk mengkoordinasikan upaya penanganan darurat dan membantu warga yang terdampak oleh bencana alam ini.
Meskipun situasi ini sangat serius, Kabag Humas KJRI New York, Lalu Muhammad Iqbal, menyampaikan bahwa tidak ada korban Warga Negara Indonesia (WNI) dalam peristiwa ini.
KJRI New York telah berupaya untuk berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas masyarakat Indonesia guna memastikan keselamatan dan kesejahteraan WNI yang berada di wilayah terkena dampak banjir bandang tersebut.
Bencana alam seperti banjir bandang selalu menjadi momen penting untuk menunjukkan solidaritas dan kerja sama antarbangsa.
Kementerian Luar Negeri Indonesia dan perwakilan diplomatiknya di luar negeri terus berupaya untuk memberikan dukungan kepada WNI yang berada di luar negeri saat terjadi bencana.***