Tidak hanya Islam yang punya hukum makanan, inilah hukum Kosher dalam tradisi Yahudi

Meskipun beberapa aturan kashrut memiliki manfaat kesehatan tertentu, banyak aturan kashrut tidak memiliki hubungan langsung dengan kesehatan.

Alasan utama mengapa orang Yahudi mematuhi hukum makanan kosher adalah karena Taurat, kitab suci Yahudi, menyuruh mereka untuk melakukannya.

Bagi Yahudi yang taat dan tradisional, tidak diperlukan alasan lain selain ketaatan kepada Tuhan.

Beberapa sarjana menyatakan bahwa hukum makanan kosher jatuh ke dalam kategori "chukkim," yaitu hukum-hukum yang tidak memiliki alasan yang jelas.

Melalui pematuhan terhadap hukum-hukum ini, orang Yahudi menunjukkan ketaatan kepada Tuhan, bahkan ketika mereka tidak tahu alasan di balik hukum tersebut.

Baca Juga: Jejak Darah Yahudi dalam Karya Seni Ahmad Dhani: Bukti atau Hanya Mitos?

Secara lebih mendalam, Rabbi Hayim Halevy Donin berpendapat bahwa hukum makanan kosher dirancang sebagai panggilan untuk kesucian.

Kemampuan untuk membedakan antara yang benar dan salah, baik dan jahat, halal dan haram, adalah hal yang sangat penting dalam tradisi Yahudi.

Hukum makanan kosher membentuk kontrol diri semacam itu, mengharuskan mereka untuk mengendalikan naluri-naluri dasar dan primal.

Selain itu, hukum makanan kosher mengangkat tindakan makan menjadi ritual keagamaan.

Meja makan Yahudi sering dibandingkan dengan mezbah di Bait Suci dalam literatur rabbinik.

Baca Juga: Islam dan Yahudi: Perbedaan dan Persamaan Dua Agama Samawi

Seorang Yahudi yang mematuhi hukum makanan kosher tidak bisa makan tanpa diingatkan bahwa dia adalah seorang Yahudi.

Menjaga makanan kosher tidak sulit jika di dalam rumah, tetapi menjadi lebih sulit ketika berada di luar rumah atau di rumah orang yang tidak mematuhi hukum makanan kosher.

Beberapa orang memilih untuk hanya makan makanan vegetarian di luar rumah atau di rumah non-kosher.