Hasil studi terbaru, perubahan iklim akan mempengaruhi penyusutan otak manusia

photo author
- Kamis, 27 Juli 2023 | 11:25 WIB
Hasil studi terbaru tentang penyusutan otak manusia (pmjnews.com)
Hasil studi terbaru tentang penyusutan otak manusia (pmjnews.com)

JAKARTA INSIDER - Perubahan iklim dari musim hujan ke kemarau telah terjadi saat ini atau disebut musim pancaroba.

Daya tahan tubuh manusia banyak yang menurun karena perubahan iklim tersebut, sehingga membutuhkan vitamin atau nutrisi untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

Dari hasil sebuah studi terbaru, telah terungkap hubungan antara perubahan iklim yang terjadi di masa lampau dan penyusutan otak manusia.

Ilmuwan Jeff Mogran Stibel dari Natural History Museum di California, Amerika Serikat, telah meneliti perubahan iklim yang akan mempengaruhi penyusutan otak manusia.

Baca Juga: Hemat dan modis! Intip rekomendasi outfit murah yang dipakai Kiky Saputri

Stibel telah menggambarkan bagaimana manusia berkembang dan beradaptasi dalam merespons tekanan lingkungan.

Stibel juga mengungkapkan bahwa mengingat tren pemanasan global tersebut, sangat penting untuk memahami dampak perubahan iklim.

Mungkin saja, pada ukuran otak manusia, dan pada akhirnya, perilaku manusia akan mempengaruhi penyusutan otak manusia.

Akhirnya, penelitian tersebut mempelajari bagaimana ukuran otak dari 298 spesimen manusia berubah selama 50.000 tahun terakhir dalam kaitannya dengan suhu global, kelembapan, dan curah hujan.

Baca Juga: Daftar artis top yang didengarkan siswa dengan IPK tinggi, temuan baru dari College Rover

Ketika suhu lebih panas, rata-rata ukuran otak menjadi lebih kecil dibanding saat cuaca lebih dingin.

Dari hasil kajian Stibel sebelumnya tentang penyusutan otak, mendorong studi terbarunya ini karena dia ingin memahami akar penyebabnya tentang penyusutan otak manusia.

Stibel menjelaskan bahwa otak telah berubah dari waktu ke waktu pada hominin sangat penting. Namun sangat sedikit penelitian yang telah dilakukan mengenai hal ini.

Stibel mengatakan bahwa kita tahu otak telah tumbuh pada seluruh spesies selama beberapa juta tahun terakhir, namun kita hanya tahu sedikit tentang tren makroevolusi lainnya pada manusia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jaka LI

Sumber: pmjnews.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X