JAKARTA INSIDER - DKT Indonesia dan BKKBN menindaklanjuti pesan Presiden Jokowi pada Hari Keluarga Nasional tahun 2022 lalu untuk menjaga jarak antar kelahiran minimal tiga tahun.
DKT Indonesia sebagai lembaga yang berkomitmen tinggi pada pelayanan serta kualitas kontrasepsi di Indonesia dan BKKBN, dengan bangga mengumumkan kampanye kolaboratif, #AyoPasangIUD.
DKT Indonesia dan BKKBN mengadakan kampanya tersebut bertujuan untuk mempromosikan penggunaan IUD sebagai salah satu metode perencanaan keluarga yang ideal.
Inisiatif ini menargetkan empat target Ibu yang berbeda, termasuk Ibu muda, Ibu menyusui, Ibu yang tidak ingin menambah anak lagi (tutup pabrik), dan Ibu dengan kondisi medis khusus.
Presiden Direktur DKT Indonesia, Bapak Dimosthenis Sakellaridis, mengatakan, "Dengan kampanye
ini, kami ingin menyampaikan pesan secara jelas mengapa IUD adalah metode terbaik untuk
perencanaan keluarga dan perencanaan jarak kelahiran untuk masing-masing Ibu yang menjadi target
kelompok sasaran. Tujuan kami adalah memastikan pesan-pesan ini sesuai dengan kondisi masing-masing Ibu serta mendorong mereka untuk mempertimbangkan IUD sebagai pilihan yang dapat
diandalkan."
Melalui iklan televisi yang menarik dan kampanye komunikasi yang komprehensif, DKT Indonesia dan
BKKBN bertujuan untuk memberikan informasi berharga kepada setiap kelompok Ibu, dengan
menyoroti manfaat IUD sebagai salah satu metode perencanaan keluarga yang diunggulkan.
Baca Juga: Banjir bandang hantam Kabupaten Lumajang di Jawa Timur, warga berhamburan lari
dr. Eni Gustina, MPH, Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN, menyatakan harapannya terhadap kampanye ini, "Kami berharap kampanye ini dapat mendorong para Ibu di Indonesia untuk menggunakan IUD dan meningkatkan jumlah peserta yang menggunakan MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) di Indonesia. Saat ini, hanya 7% perempuan di Indonesia yang menggunakan IUD sebagai metode perencanaan keluarga. Padahal, IUD sangat dianjurkan untuk merencanakan jarak kelahiran karena berbagai manfaatnya."
“Secara kesehatan pun, IUD merupakan kontrasepsi terbaik karena tidak mengandung hormon, sehingga tidak berdampak pada tubuh, sangat efektif hingga 99%, sangat ekonomis karena bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama hingga 8 tahun, serta mudah untuk mengembalikan kesuburan,” ujar dr. Eni Gustina, MPH menambahkan.
Kampanye #AyoPasangIUD menyoroti keunggulan penggunaan IUD untuk setiap kelompok Ibu:
Baca Juga: Hati-hati! Email pelanggan Avoskin diduga diretas, konsumen diminta waspada
- Ibu muda
Ibu muda atau mereka yang baru memiliki anak pertama akan mendapatkan manfaat IUD karena alat kontrasepsi ini adalah satu-satunya metode kontrasepsi yang dapat merencanakan jarak kelahiran secara tepat dan akurat. Selain itu, IUD dapat dilepas kapan saja, sehingga para ‘Ibu muda’ dapat segera merencanakan kehamilan berikutnya tanpa perlu menunggu tubuh penyesuaian hormon kembali karena sifatnya yang non-hormonal. Ditambah lagi, IUD
merupakan kontrasepsi praktis sehingga tidak memerlukan bolak-balik ke klinik. Tonton video
iklan lengkapnya [KLIK DI SINI] - Ibu Menyusui
Ibu menyusui masih berpotensi hamil pada saat menyusui. Sehingga diperlukan alat kontrasepsi yang tepat dan aman untuk mencegah kebobolan. IUD aman bagi Ibu menyusui karena tidak mengganggu produksi ASI. Selain itu, IUD dapat dipasang setelah melahirkan dan tidak memerlukan pemeriksaan rutin bulanan sehingga para Ibu menyusui dapat fokus merawat bayi mereka sambil tetap terlindungi dari kehamilan yang tidak diinginkan. Tonton
video iklan lengkapnya [KLIK DI SINI] - Ibu yang tidak ingin menambah anak (tutup pabrik)
Bagi Ibu yang tidak ingin menambah anak atau ‘tutup pabrik’, IUD terbilang cukup hemat dan
ekonomis. Cukup satu kali pasang, Ibu akan mendapatkan perlindungan selama bertahun-tahun. Selain itu, IUD tidak mengganggu kenaikan berat badan. Hal ini memungkinkan para ibu fokus pada keluarga serta karir mereka secara maksimal. Tonton video iklan lengkapnya [KLIK DI SINI] - Ibu dengan kondisi medis khusus
Ibu yang memiliki kondisi medis khusus terutama hipertensi, diabetes, dan juga perokok aktif, dapat mengandalkan IUD sebagai pilihan kontrasepsi karena alat kontrasepsi ini bersifat non-hormonal. Sehingga tidak berpengaruh terhadap tekanan darah, kadar glukosa darah, atau meningkatkan risiko kardiovaskular pada perokok.
Artikel Terkait
Hati-hati! Email pelanggan Avoskin diduga diretas, konsumen diminta waspada
Gagal pensiun dan hidup bahagia di Bali, Jessica Iskandar kembali ke Jakarta pasca kena tipu rekan bisnis
Rencana persalinan caesar Rp90 juta, Denise Chariesta bingung dan buka donasi: Itu juga belum biaya lainnya…
Banjir bandang hantam Kabupaten Lumajang di Jawa Timur, warga berhamburan lari
Prakiraan cuaca Jabodetabek hari ini Sabtu 8 Juli 2023, BMKG: Waspada hujan wilayah Jaksel, Jakbar dan Jaktim