Namun, Rafi juga tidak menutup mata terhadap beberapa kontroversi yang melibatkan Rektor UMM, seperti aturan berambut panjang dan gangguan belajar mengajar akibat bebek-bebekan yang mengeluarkan suara 'ngik-ngik'.
Pengalaman dan keluhan Rafi mencerminkan kondisi yang dialami oleh beberapa mahasiswa di UMM, dan kritik terhadap kondisi kampus dan lingkungan akademiknya perlu diperhatikan oleh pihak kampus.
Baca Juga: Shani Indira Natio mengumumkan kelulusannya dan akan segera pensiun dari JKT48
Pertemuan antara Rafi dan Rektor UMM, Pak Fauzan, menunjukkan langkah positif dalam menyelesaikan kontroversi ini.
Meskipun mungkin ada yang merasa kecewa dengan hasil yang damai ini, kita perlu menghargai upaya yang dilakukan oleh kedua belah pihak untuk memperbaiki situasi.
Menjaga komunikasi terbuka dan mencari solusi bersama adalah langkah penting dalam membangun lingkungan akademik yang sehat dan produktif.
Dengan pertemuan ini, UMM telah menunjukkan komitmen mereka untuk mencerdaskan, bukan membully dan mempersekusi mahasiswa mereka.
Masalah yang dihadapi oleh Rafi dan beberapa mahasiswa lainnya di UMM telah diangkat ke permukaan, dan sekarang adalah saat yang tepat bagi pihak kampus untuk merespons dan melakukan perubahan yang diperlukan.***
Artikel Terkait
Menikah dan mengarungi hidup bersama selama 11 tahun, istri motivator dan Youtuber dikhianati dengan poligami
Harga bahan pokok naik, pemerintah Jepang berikan subsidi tunai kepada penduduk, termasuk penduduk asing!
Nahel, remaja yang tewas ditembak oleh polisi Prancis penyebab kerusuhan di seluruh negeri
Shani Indira Natio mengumumkan kelulusannya dan akan segera pensiun dari JKT48
Kontroversi penyelenggaran haji tidak sesimpel itu, banyak aspek yang bisa menjadi salah paham