"Penjahat dunia maya mengetahui hal ini dan mulai menggunakan iklan untuk mengirim korban ke situs yang menghosting malware," ungkap Jamie.
Pengamat budaya dan komunikasi digital dari Universitas Indonesia (UI) Firman Kurniawan menyampaikan, penipu di ruang digital kerap memanfaatkan kenyamanan dan kelengahan calon korban untuk mendapatkan tujuan mereka.
Penipu melakukan manipulasi yang memanfaatkan sisi psikologis calon korban untuk mendapatkan akses kepada data atau informasi.
Misalnya, penipu mengirimkan pesan yang berisi bahwa calon korban akan menerima kado menjelang hari ulang tahun dan meminta calon korban untuk mengonfirmasi lokasinya, atau cara-cara lainnya.
Baca Juga: Inilah es krim pencegah stunting dari daun kelor, inovasi Nakes Sulsel
Korban biasanya diminta untuk membuka link tertentu. Dari situlah malapetaka dimulai.
Jadi, hati-hati saat bermedsos. Jangan cepat percaya dengan orang yang baru dikenal melalui pertemanan di dunia maya ini, alih-alih memberikan nomor telepon pribadi atau data-data penting lain.***
Artikel Terkait
Rekomendasi 10 game edukasi anak platform Android, mendidik dan bikin anak pintar
Main HP bisa dapat uang, download 6 aplikasi Android ini, tak hanya Snack Video dan TikTok
Awas, 19 aplikasi dari HP Android bisa bajak rekening kalian, segera hapus!
Telah diunduh lebih dari 400 juta ponsel Android, ternyata 10 aplikasi ini disusupi spyware, segera hapus!
3 Tips mudah cara melihat chat whatsapp yang tiba-tiba sudah dihapus oleh pengirimnya, yuk simak!